DECEMBER 9, 2022
Puisi

Cerpen Rusmin Sopian: Doa yang Teraniaya 

image
Ilustrasi doa yang teraniaya (Foto: satrio)

Bahkan demi pencitraan dirinya sebagai pemimpin yang sederhana, di koran dirinya meminta aparat hukum untuk menuntaskan masalah sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Saya katakan bahwa saya mendukung langkah penegakan hukum terhadap kepala dinas di daerah ini yang telah menyalahi wewenangnya. Saya tidak ingin di daerah ini ada korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Saya dukung langkah aparat hukum. Korupsi harus dibasmi di daerah ini," ungkapnya dengan diksi yang berapi-api kepada pewarta yang mewawancarainya.

"Dan tolong kalian tulis bahwa saya sudah mewanti-wanti mereka agar berhati-hati dalam bekerja. Saya sudah seringkali sampaikan kepada para kepala dinas bahwa daerah ini zona korupsi. Tak ada tempat bagi mereka yang ingin dan berniat korupsi di daerah ini. Ini sudah saya sampaikan berkali-kali dalam setiap pertemuan dengan mereka," sambungnya sambil meninggalkan kerumunan juru warta yang mewawancarainya.

Baca Juga: Rusmin Sopian: Kebangkitan Kebermajuan

Dan paginya di saat mentari bersinar dengan cahaya yang terang benderang, kepala dinas yang membaca komentar sang pemimpin di koran pun langsung membanting koran yang tak habis mereka baca.

"Dasar pemimpin licik. Pemimpin tak tahu malu," ungkap keduanya hampir secara bersamaan.

"Semoga Allah mengampuni dosa pemimpin kita," ungkap mereka dengan suara yang hampir berbarengan pula. 

Baca Juga: Penulis A.S. Laksana: Tiga Hal Penting dalam Penulisan Cerpen

Sinar mentari mulai meredup. Padahal hari masih tergolong pagi. Tak ada kecerahan. Tak ada sama sekali. Hanya keredupan yang terlihat di bumi.

Kini keduanya hanya bisa pasrah dan memasrahkan diri dengan status baru mereka sebagai tersangka. 

Sebuah atribut baru yang kini mereka sandang. Keduanya hanya bisa meluntakan diri dengan status baru mereka sebagai koruptor. 

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Matkuteng, Penjagal dari Kampung Selatan 

Keduanya hanya bisa memanjatkan doa kepada Sang Maha Pencipta agar Sang pemimpin mereka diberi jalan yang lurus dan tidak menzolimi bawahannya.

Halaman:

Berita Terkait