Rusmin Sopian: Kebangkitan Kebermajuan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 21 Mei 2024 09:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Negeri ini sungguh luar biasa. Kemolekan alamnya menebarkan aroma harum hingga ke seluruh penjuru dunia. Libido para penguasa dunia pun tertancap di ubun-ubun untuk menikmati kemolekan Ibu Pertiwi.
Ratusan tahun imperialis Belanda menyusui Ibu Pertiwi. Inggris dan Portugis pun mencoba menghisap darah negeri ini. Raksasa Asia Jepang pun tak mau ketinggalan untuk ambil bagian untuk menikmati kemolekan alam negeri ini dengan nafsu menjajah.
Haus hegemoni yang diperlihatkan bangsa-bangsa penjajah membuat para rakyat negeri ini sadar dan terbangun dari mimpi buruk. Adalah tak patut bangsa lain menikmati kemolekan dan kekayaan ibu Pertiwi.
Baca Juga: Abustan: Imaji Demokrasi, Kembali ke Rumah Sendiri
Rakyat negeri inilah sebagai pemegang kekuasaan negeri ini, yang harusnya wajib menikmati kemolekan dan kekayaan negeri ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Rasa kebangsaan dan nasionalisme pun tumbuh dan lahir dalam nurani, jiwa dan pikiran para bangsawan pikiran bangsa ini bahwa martabat bangsa wajib diperjuangkan meskipun taruhannya darah, airmata bahkan jiwa raga.
Indonesia Raya pun berkumandang dari Sabang hingga Merauke. Sang Saka Merah Putih berkibar dengan gagah berani di halaman-halaman rumah rakyat yang tersebar dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote.
Baca Juga: Bambang Widjojanto: Tiga Hakim Mahkamah Konstitusi Menulis Sejarah Peradaban Demokrasi Indonesia
Proklamasi digaungkan Soekarno-Hatta. Pekikan "merdeka" membelah angkasa dan jagad raya dan mengalir dalam darah, nurani rakyat. Kita telah merdeka.
Negeri ini terus melaju. Membelah riak-riak untuk terus menuju negeri kesejahteraan sebagaimana cita-cita para pejuang bangsa.
Dan zaman pun berubah. Orde Lama tumbang. Lahir Orde Baru. Orba runtuh, era reformasi dibangun. Pemimpin yang menakhodai negeri ini pun terus berganti dari Soekarno hingga Jokowi, dan Prabowo sebagai presiden terpilih yang akan dilantik Oktober mendatang..
Bangkitkah kesejahteraan rakyat? Apakah rakyat sebagai pemegang kekuasaan negeri ini makmur? Apakah penghuni negara ini yang berdiam diri dari Miangas hingga Rote bahagia dan sejahtera?