DECEMBER 9, 2022
Kolom

Rusmin Sopian: Kebangkitan Kebermajuan

image
Rusmin Sopian (Foto: Koleksi pribadi)

ORBITINDONESIA.COM - Negeri ini sungguh luar biasa. Kemolekan alamnya menebarkan aroma harum hingga ke seluruh penjuru dunia. Libido para penguasa dunia pun tertancap di ubun-ubun untuk menikmati kemolekan Ibu Pertiwi. 

Ratusan tahun imperialis Belanda menyusui Ibu Pertiwi. Inggris dan Portugis pun mencoba menghisap darah negeri ini. Raksasa Asia Jepang pun tak mau ketinggalan untuk ambil bagian untuk menikmati kemolekan alam negeri ini dengan nafsu menjajah.

Haus hegemoni yang diperlihatkan bangsa-bangsa penjajah membuat para rakyat negeri ini sadar dan terbangun dari mimpi buruk. Adalah tak patut bangsa lain menikmati kemolekan dan kekayaan ibu Pertiwi. 

Baca Juga: Abustan: Imaji Demokrasi, Kembali ke Rumah Sendiri

Rakyat negeri inilah sebagai pemegang kekuasaan negeri ini, yang harusnya wajib menikmati kemolekan dan kekayaan negeri ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 

Rasa kebangsaan dan nasionalisme pun tumbuh dan lahir dalam nurani, jiwa dan pikiran para bangsawan pikiran bangsa ini bahwa martabat bangsa wajib diperjuangkan meskipun taruhannya darah, airmata bahkan jiwa raga.

Indonesia Raya pun berkumandang dari Sabang hingga Merauke. Sang Saka Merah Putih berkibar dengan gagah berani di halaman-halaman rumah rakyat yang tersebar dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote. 

Baca Juga: Bambang Widjojanto: Tiga Hakim Mahkamah Konstitusi Menulis Sejarah Peradaban Demokrasi Indonesia

Proklamasi digaungkan Soekarno-Hatta. Pekikan "merdeka" membelah angkasa dan jagad raya dan mengalir dalam darah, nurani rakyat. Kita telah merdeka.

Negeri ini terus melaju. Membelah riak-riak untuk terus menuju negeri kesejahteraan sebagaimana cita-cita para pejuang bangsa. 

Dan zaman pun berubah. Orde Lama tumbang. Lahir Orde Baru. Orba runtuh, era reformasi dibangun. Pemimpin yang menakhodai negeri ini pun terus berganti dari Soekarno hingga Jokowi, dan Prabowo sebagai presiden terpilih yang akan dilantik Oktober mendatang..

Baca Juga: Anggota KPU Parsadaan Harahap: Honor Panitia Pemilihan Kecamatan Pilkada Serentak Sama Dengan Pemilu 2024

Bangkitkah kesejahteraan rakyat? Apakah rakyat sebagai pemegang kekuasaan negeri ini makmur? Apakah penghuni negara ini yang berdiam diri dari Miangas hingga Rote bahagia dan sejahtera?

Rakyat negeri ini sungguh-sungguh hebat dan patriotik dalam menempuh kerasnya kehidupan. 

Berjuang dan terus berjuang untuk hidup dan kehidupannya.Berbagai gairah purba yang dilakukan pemimpin dan pemegang kekuasaan dan pengemban amanah rakyat tak membuat rakyat negeri ini putus asa dalam menempuh kehidupan. Mereka tetap hidup dan terus menantang kehidupan.

Baca Juga: Guru Besar Unibraw, Andy Fefta Wijaya: Putusan Mahkamah Konstitusi Dalam PHPU Pilpres Terbaik untuk Bangsa

Suara rakyat yang  dititipkan kepada wakil rakyat di TPS dengan rasa bahagia lenyap entah kemana. Bergema lantang hanya untuk kepentingan kantong safari wakil rakyat.  

Pemimpin yang dipilih oleh rakyat pun kini sibuk menebar pesona di media dan citra diri. Tampil di mana-mana. Di koran, televisi, radio, baliho untuk pamerkan diri dengan slogan yang penuh kata-kata dan diksi heroik bak pahlawan. 

Padahal strategi besar untuk kepentingan hanya ada di catatan dan dalam bualan saja, tanpa ada implementasi nyata untuk kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Denny JA Ajak Semua Elemen Bangsa Berpolitik Move On Usai Putusan Mahkamah Konstitusi: Songsong Indonesia Emas 2045

Hegemoni seolah-olah hanya milik para penguasa dan pemegang amanah rakyat. Padahal tanpa suara rakyat impian mereka untuk menjadi pemimpin hanya ada di kasur sebagai penghias tidur siang. Sok kuasa pun ditunjukkan. Ke sana ke sini naik mobil berplat merah. Rakyat cuma dihibur dengan suara knalpot dan deru debu. 

Namun rakyat tetap bangga dengan kehidupannya dalam menjalani kehidupan. Dengan hasil kebun. Dengan hasil keringat sendiri. Dengan penuh perjuangan rakyat tetap hidup dan berkehidupan.

Menjelang Pilkada, para pemimpin menunjukan sikap baik hati. Bertandang ke rumah-rumah rakyat. Bercerita dan berkelakar dengan mengatasnamakan silahturahmi. 

Baca Juga: Syukuri Hasil Pemilu dan Pilpres, Airlangga Hartarto dan Petinggi Partai Golkar Ini Tunaikan Umrah

Tunjukan diri paling prorakyat. Ceritanya pun membela langit tujuh soal kesejahteraan rakyat. Gayanya bak malaikat. egomania. Ujung-ujungnya minta dukungan. Minta dipilih saat di tempat pemungutan suara.

Rakyat negeri ini sudah sangat cerdas dan pintar, Rakyat tahu mana pemimpin yang prorakyat yang hakiki. Rakyat makin paham dan memahami, mana wakil rakyat yang sesungguhnya berjuang untuk rakyat. 

Rakyat tidak akan pernah memilih pemimpin yang lahir dari proses perekrutan, yang bersandarkan pada keturunan sebagaimana dalam aristokrasi. 

Baca Juga: Denny JA: Sastra Menjadi Alat Diplomasi Anarbangsa yang Efektif, Termasuk Mendamaikan Israel dan Palestina

Rakyat tidak akan pernah memimpikan pemimpin yang lahir dari proses perekrutan pada kekayaan. Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini akan melahirkan Pemimpin yang berjejak pada prestasi (meritokrasi) yang berjuang dengan aksi nyata dan amat dirasakan rakyat. 

Bukan yang mengatasnamakan rakyat namun berjuang untuk kemakmuran pribadi. 

Dan ini yang diungkapkan Bung Karno bahwa dalam suatu masa kamu (rakyat) akan lebih berat dalam berkehidupan karena menghadapi bangsamu sendiri.

Baca Juga: FAST, Perusahaan Anak Bangsa Temukan Inovasi Pemadam Api di Baterai Kendaraan Listrik

Harus dipahami bahwa rakyat negeri ini tidak akan pernah bermimpi sedetikpun untuk melahirkan pemimpin yang ambisi berkuasanya berada di ubun-ubun yang selalu lupa akan kemampuan diri dalam mengartikulasikan suara dan kepentingan rakyat. 

Silahkan para pengambisi di ubun-ubun mencalonkan diri dalam kontestasi demokrasi . Silahkan turun gunung untuk menebar pesona masa lampau. 

Para pengambisi di ubun-ubun berasumsi kehadiran mereka dengan libido kekuasaannya akan mampu merebut simpati dan empati rakyat yang kini didera kesusahan berkehidupan.

Baca Juga: SBY Wakili Alumni Akabri Doakan Kesuksesan Prabowo Subianto Dalam Memimpin Bangsa dan Negara

Pengambisi di ubun-ubun  tampaknya lupa atau amnesia bahwa rakyat negeri ini sudah sangat cerdas dan bernas dalam berpikir. 

Rakyat makin paham dan memahami siapa dan mana pemimpin yang berjuang untuk kepentingan rakyat dan mana pemimpin yang ketika diberi amanah berjuang untuk kepentingan pribadi, keluarga, golongan dan para konconya. 

Dan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini akan melakukan penghakiman di TPS-TPS para hari dan waktunya. 

Baca Juga: Anggota DPR RI Kamrussamad: Stabilitas Politik Usai Pemilu 2024 Membuat Ekonomi Nasional Lebih Baik

Pada hari itu rakyat akan menentukan perubahan di negeri ini. Rakyat akan melahirkan pemimpin  yang berjuang dan bekerja keras serta mengabdi untuk  rakyat.

Saatnya kita sebagai rakyat pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini bangkit untuk melawan ketertindasan,kemiskinan, dan kebodohan 

Saatnya bangkit untuk perubahan dan kebermajuan kehidupan, harus kita gemakan dengan suara lantang dan penuh patriotisme ke seluruh penjuru nurani dan jiwa anak negeri ini untuk bangkit menuju perubahan kebermajuan demi kemakmuran kita sebagai rakyat. 

Baca Juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Ajak Semua Elemen Bangsa Sukseskan Pilkada Serentak 2024

Saatnya bangkit untuk perubahan menuju kebermajuan kehidupan. Selamat Hari Kebangkitan Nasional.

Toboali, 20 Mei 2024

Rusmin Sopian adalah Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Bangka Selatan. ***

Berita Terkait