DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Pers Bukan Sekadar Pilar Demokrasi, Namun Juga Ikut Bermain Politik

image
Satrio Arismunandar (Foto: koleksi pribadi)

ORBITINDONESIA.COM - Posisi pers dalam demokrasi tidaklah sederhana. Pers bukan cuma salah satu pilar demokrasi, tetapi ia juga ikut bermain dalam politik pada sistem demokrasi tersebut. Hal itu dikatakan Sekjen SATUPENA, Dr. Ir. Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari diskusi di Jakarta tentang kondisi pers di era demokrasi, Kamis malam, 22 Februari 2024. Diskusi itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai penulis senior Denny JA.

Diskusi yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan nara sumber wartawan senior Wina Armada Sukardi. Diskusi itu dipandu oleh Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Sastra Sufistik Pentingkan Konsep Cinta Sebagai Kekuatan Transformatif di Jalan Spiritual

Menurut Satrio, jika melihat kasus di Indonesia, di zaman Orde Lama dulu, banyak media berafiliasi dengan partai-partai politik, yang menganut ideologi yang berbeda-berbeda.

“PKI, PSI, PNI, NU, dan berbagai partai politik yang ada pada masa itu, masing-masing memiliki media sendiri, yang menyuarakan ideologi dan kepentingannya,” tutur Satrio.

“Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pers atau media bukanlah sekadar pilar keempat demokrasi, seperti yang sering dikatakan para akademisi. Tetapi media juga ikut berperan sebagai pemain dalam politik,” lanjutnya.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Pemikiran Geopolitik Soekarno Telah Diangkat Kembali Relevansinya oleh Hasto Kristiyanto

Salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini berpendapat, peran media sebagai salah satu pemain politik di Indonesia itu juga terjadi pada era sekarang, khususnya pada Pemilu 2014, 2019 dan 2024.

“Secara ideologi, memang perbedaan antarpartai saat ini tidak setajam seperti era zaman Presiden Soekarno dulu. Kecuali PKS yang agak khusus, secara ideologi sebenarnya PDIP, Golkar, Gerindra, dan Nasdem itu sama saja,” ujarnya.

Tetapi, jelas Satrio, hal itu bukan lantas berarti media tidak dimanfaatkan sebagai alat politik kepentingan. Faktanya, sejumlah pemimpin partai politik adalah juga pemilik media besar, termasuk memiliki surat kabar, stasiun TV dan media online.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Pameran Lukisan dan Seni Visual Bisa Jadi Sarana Ampuh untuk Ekspresikan Kritik Politik

“Media itu lalu tanpa ragu digunakan sebagai alat kampanye, untuk mendukung pemenangan partai, calon presiden, ataupun agenda politik lain yang menjadi kepentingannya,” ungkap Satrio, yang hampir 38 tahun menjadi wartawan.

Halaman:
1
2

Berita Terkait