DECEMBER 9, 2022
Internasional

Diplomat: Iran Setuju Gencatan Senjata yang Diusulkan AS Setelah Pembicaraan yang Dimediasi Qatar

image
Peluncuran rudal Iran, diduga diarahkan ke pangkalan militer AS di Qatar (Foto: Press TV)

ORBITINDONESIA.COM - Iran setuju dengan gencatan senjata yang diusulkan AS dengan Israel setelah pembicaraan yang dimediasi oleh pemerintah Qatar, seorang diplomat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut mengatakan kepada CNN.

Presiden AS Donald Trump meminta Emir Qatar untuk menjadi perantara perjanjian gencatan senjata dengan Iran, kata diplomat itu, setelah serangan balasan Iran terhadap pangkalan AS di Qatar.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengamankan persetujuan Iran pada hari Senin, 23 Juni 2025, kata pejabat itu, yang kemudian diumumkan Trump kepada dunia di media sosial.

Baca Juga: Timur Tengah Kian Panas, Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar

Baik pemerintah Israel maupun Iran belum mengonfirmasi persetujuan mereka terhadap gencatan senjata.

Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan syarat Iran menghentikan serangannya di negara mereka, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNN. Iran menyetujui persyaratan tersebut, kata sumber itu.

Selama negosiasi, Presiden AS Donald Trump berkomunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional Marco Rubio, dan Utusan Khusus Steve Witkoff menegosiasikan persyaratan, melalui saluran langsung dan tidak langsung, dengan Iran.

Baca Juga: Ini Mungkin Awal dari Epilog Perang Iran-Israel

Gedung Putih menegaskan bahwa kesepakatan itu hanya mungkin terjadi karena serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Sabtu.

Trump juga berbicara langsung dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Thani, di mana ia mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam memediasi perjanjian gencatan senjata, kata pejabat itu.

Dalam setengah jam terakhir, Trump telah kembali ke West Wing. Ia awalnya kembali ke kediamannya tak lama setelah pukul 6 sore. Seorang pejabat mengatakan ia sedang menelepon. Ia diperkirakan tidak akan tampil di depan publik lagi pada hari Senin waktu setempat (Selasa waktu Indonesia). ***

Sumber: CNN

Berita Terkait