Puisi Ahmad Gusairi: Roh di Tengah Ombak
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 28 Januari 2025 10:26 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Di usia yang masih remaja, dua purnama berayun
Bekaespedia, Si Pelaut kecil berlayar di samudra digital
Dua tahun menyulam budaya dan sastra
Mencari serpih potensi anak negeri yang tersembunyi
Dari selatan Belitung hingga megah Jakarta
Fakta jadi panglima, kebenaran jadi mercu suar
Dalam riuh ombak media yang membelah pagi
Budaya lokal tetap menggema di hati pembaca
Bukankah sastra adalah lentera?
Menerangi gelap dengan bait dan cerita
Bukankah budaya adalah jati diri?
Melawan lupa di tengah arus gemar melupakan
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Pelukan Tanpa Akhir
Kini jalinan teranyam erat di simpul kepercayaan
Hatipena menggenggam jemari, Orbit menyusul di belakang
Bukan sekadar berita, tapi cahaya pencerahan
Untuk pembaca yang setia menjaga mimpi masa depan
Roh ini adalah cinta pada akar
Keberanian menjaga warisan zaman
Tak peduli angin atau badai menggulung
Bekaespedia tetap hadir, berdiri tegar
730 hari telah terukir di dinding waktu
Setiap detik adalah doa dan kerja keras
Untuk kalian, para pembaca setia dnan percaya
Bahwa sastra dan budaya adalah denyut sebuah bangsa
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Waktu Berganti Asa Bergulir
Terima kasih telah menjadi sahabat perjalanan
Di lautan kata penuh makna
Bersama kita menjahit hari
Menjadikan sastra dan budaya tetap hidup takkan mati
Toboali, 27 Januari 2025
Catatan:
Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Rimba Beton
Puisi ini dipersembahkan untuk Hari Lahir Media Bekaespedia.com yang ke-2 Tahun. Ahmad Gusairi, penulis puisi ini adalah pengajar SMA Negeri 1 Toboali, Bangka Selatan.***