Inilah Respons Positif dan Negatif 100 Hari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Hasil Riset LSI Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 25 Januari 2025 07:55 WIB
Biaya besar yang diperlukan memunculkan kekhawatiran tentang sumber pendanaan yang stabil. Ketergantungan pada impor bahan pangan juga dikhawatirkan dapat melemahkan upaya swasembada dan kemandirian nasional.
3. Komunikasi Publik yang Kurang Efektif
Kritik dari oposisi dan narasi negatif di media sosial menjadi tantangan tambahan. Isu seperti keracunan anak-anak di beberapa wilayah, meskipun insiden kecil, berpotensi memperburuk persepsi publik terhadap program ini.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Tirto Adhi Soerjo, Bara Api yang Kesepian
Program ini, meski masih menjadi kebijakan unggulan, membutuhkan langkah-langkah perbaikan agar dapat mencapai potensinya yang sesungguhnya.
Komunikasi yang lebih baik, perbaikan logistik, dan pendanaan yang berkelanjutan adalah kunci keberhasilan ke depannya.
Isu lainnya tentang potensi Prabowo menjadi pemimpin Asia yang dikenang.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Tjokroaminoto di Usia Senja
Prabowo memiliki potensi menjadi pemimpin Asia yang dikenang, seperti Lee Kuan Yew, Mahathir Mohamad, dan Deng Xiaoping.
Tiga syarat utama dirumuskan untuk mewujudkan visi ini.
1. Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Dua Matahari di Ufuk yang Berbeda, Tjokroaminoto dan Semaun
Seperti Deng Xiaoping yang mengubah China menjadi kekuatan ekonomi global, Prabowo diharapkan mampu membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.