Eep Saefulloh Fatah: Tidak Benar Saya Ditahan, Diculik, atau Hilang. Itu Rumor, Kabar Burung, Hoaks
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 28 Februari 2024 09:17 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pengamat politik yang sering kritis terhadap pemerintah, Eep Saefulloh Fatah membantah dirinya ditahan, diculik atau hilang. Semua kabar itu adalah hoaks, kata Eep.
Baru-baru ini memang beredar rumor di media sosial bahwa Eep Saefulloh Fatah. Entah dari mana asal muasal kabar ini. Rumor ini cukup menghebohkan, mengingai situasi politik nasional pasca Pilpres 2024 yang sedng "hangat."
Bantahan Eep Saefulloh Fatah itu disampaikan melalui wartawan senior Kompas, Budiman Tanurejo, yang lalu mengunggah bantahan Eep di media sosial.
Baca Juga: AWAS HOAKS: Simon Cowell Masuk Islam Karena Putri Ariani
Pernyataan Budiman Tanurejo dan Eep Saefulloh Fatah dikutip oleh OrbitIndonesia.com selengkapnya sebagai berikut:
Budiman Tanuredjo: Hari senin saya ngobrol dgn Eep di Bentara Budaya Jakarta. Rabu pagi saya chat Eep. Dan menjawab. Atas izinnya jawabannya saya posting di sini
Eep Saefulloh Fatah: Saya baik-baik saja. Berkegiatan seperti biasa. Sehat. Alhamdulillah.
Baca Juga: Akmal Nasery Basral: SKANDAL HOAKS KFAR AZA, Bayi Bayi Tanpa Kepala
Rumors tentang saya ditahan, diculik, hilang, sudah saya dengar (dari sejumlah orang yang meminta konfirmasi ke saya) sejak Jumat sore, 23 Februari 2024.
Kebetulan Kamis malamnya saya menjadi tamu di acara King Maker-nya Ust Bachtiar Nasir di Tebet dan berbicara sangat keras. Jadi wajar jika beberapa orang yang hadir di acara itu dan membaca rumors saya diculik, langsung was was. Cemas. Khawatir berita itu benar.
Peredaran rumors itu menjadi sangat luas, sepertinya, kemarin, sepanjang Selasa, 27 Februari 2024. Bukan hanya luas tapi juga liar karena ditumpangi oleh ajakan untuk melakukan aksi turun ke jalan.
Baca Juga: Kasus Pidato Jokowi Berbahasa Mandarin: Deepfake dan Pemanfaatan AI yang Bisa Berdampak Pada Pemilu
Saya lumayan direpotkan karena harus merespon banyak teman (yang khawatir) sepanjang Selasa itu. Mohon bantuannya untuk mengabarkan bahwa itu rumors, kabar burung, hoaks.
Kemarin (Selasa, 27 Februari 2024) pagi sampai dengan siang, saya diskusi dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil, di Sentul ini. Tentu saya tak membuka HP.
Sepanjang pagi hingga siang itu rupanya sudah banyak WA yang masuk. Saya menyetir sendiri dari Sentul ke Jakarta dan tak bisa saya segera respon.
Dari Sentul saya ke studio K\EEP TALKING, langsung menerima 2 orang Ustadzah yang mengkonsultasikan rencana aksi mereka. Lalu secara paralel menerima kunjungan seorang sahabat.
Lalu taping episode perdana K\EEP IN TOUCH, berdebat dengan Rocky Gerung. Lalu taping satu episode K\EEP TALKING untuk memperjelas duduk soal Hak Angket dan pembentukan Pansus Pilpres 2024.
Tak ada jeda, lanjut menerima dua orang kawan yang mengajak diskusi soal ekosistem ekonomi pengelolaan Haji. Saya lanjutkan diskusi dengan beberapa anggota Tim K\EEP TALKING.
Sepanjang saya berkegiatan itu dari pagi hingga malam, sangat sedikit waktu yang saya pakai untuk membuka-buka HP — untuk menghormati kawan bicara/pertemuan. Inilah yang membuat berita soal saya hilang makin liar.
Saya tak bisa segera merespon WA dari sejumlah teman yang meminta konfirmasi berita burung itu. Sandrina pun diteleponin banyak orang hingga memutuskan membuat IG story.
Ini sekadar tambahan penjelasan soal mengapa berita itu jadi makin luas karena hampir seharian saya tak sempat merespon permintaan konfirmasi dari banyak sekali orang — terentang dari teman SMA, Guru masa SMA, teman kuliah, para aktivis, beberapa mantan menteri dan purn jenderal, teman-teman anggota DPR, Kyai, Ustadz dan Ustadzah, dst.
Baca Juga: Hoaks Politik Meningkat Tajam Jelang Pemilu 2024, Ganggu Demokrasi Indonesia
Sengaja saya sebut identitas mereka untuk menunjukkan bahwa rumors itu sudah sebegitu luas.
Tampaknya gelombang permintaan konfirmasi — dari teman-teman yang khawatir — berlanjut hari ini (Rabu, 28 Februari 2024). Sebab sejak sebelum Subuh tadi sudah banyak WA yang masuk.
Jika ada yang sedang berusaha mengancam keamanan saya (dan siapapun kita), semoga Allah amankan dulu hati yang bersangkutan, sehingga alih-alih mengancam keamanan kita yang bersangkutan jadi tambahan pengaman kita. ***