Ketika Orang Pintar Pun Jadi Jongos: Menyambut Pertunjukan Teater di Yogyakarta
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 21 Juli 2024 08:33 WIB
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA.COM - “Di Luar Oligarki, Semua Hanyalah Korban.”
Ini kalimat pembuka dari skenario teater yang mengambil judul the Jongos.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Menangnya Gerakan “Katakan Tidak kepada Keharusan Berjilbab"
Membaca kalimat pembuka itu, seketika saya mengembangkan imajinasi. Oligarki di tanah air begitu sering dibicarakan.
Naskah ini mungkin kritik sosial atas praktik oligarki yang ada, terhadap keadaan ekonomi dan politik yang semakin didominasi oleh segelintir orang saja.
Judul The Jongos itu juga membangkitkan dugaan. Apakah pertunjukkan teater kali ini ingin membuka mata, betapa kini orang- orang pintar, intelektual, aktivis, politisi hanya menjadi The Jongos saja, menjadi babu saja dari majikan penguasa?
Baca Juga: Menangnya Gerakan Katakan tidak kepada Keharusan Berjilbab: Inilah Pandangan Denny JA
Saya pun membaca cuplikan awal dialog karakter di naskah itu.
Kotto: “Ya wajar dong! Karena hanya orang berkuasa dan kaya yang berhak marah!”
Busril: “Tapi kita juga berhak tersinggung dan marah?”
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Paus Fransiskus Mencuci Kaki Rakyat Kecil Indonesia
Kotto: “Oh ya enggak, (pause) Hak kita hanya untuk dimarahi. Itulah kodrat jongos yang sejati. Paham?”