DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Menangnya Gerakan Katakan tidak kepada Keharusan Berjilbab: Inilah Pandangan Denny JA

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - “Iman atas agama atau keyakinan atas satu pandangan hidup tidak bisa dipaksakan oleh hukum. Sikap itu tak  bisa ditekan dari luar.”

“Keyakinan pada pandangan hidup haruslah menjadi pilihan bebas yang dipilih secara sadar oleh individu yang bersangkutan. Ia harus tumbuh di hati individu tersebut, bukan dipaksa oleh hukum negara atau petinggi agama.”

Pernyataan kuat ini dikatakan oleh Masoud Pezeshkian. Ketika itu, ia mencalonkan diri sebagai presiden Iran tahun 2024. 

Baca Juga: Era Artificial Intellegence: Tiga Jenis Penulis dan Teror Mental Putu Widjaya, Sekapur Sirih Denny JA

Lebih jauh lagi, Masoud mengatakan wanita di Iran harus dibebaskan untuk memilih sendiri apakah ingin memakai jilbab atau tidak. Negara tidak bisa memaksakan itu secara hukum. 

Pilihan dalam sikap agama haruslah menjadi pilihan individual dari hati masing-masing.

Pernyataan dari Masoud ini seketika menjadi viral dan hot topic dalam debat calon presiden.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Ada Suara Tanpa Kata, Dengarlah

Masoud seketika menjadi top isu. Sikapnya sangat berbeda dari berbagai pemimpin mainstream di Iran waktu itu. 

Isu jilbab segera menjadi top isu dalam debat presiden di Iran. Ini sangat unik. Tak pernah terjadi di bagian dunia lainnya, memakai  jilbab atau tidak, wajib atau tidak, menjadi top isu dalam debat calon presiden. 

Pemilu presiden di Iran pun berlangsung. Hasilnya: presiden terpilih yang menang Pemilu adalah Masoud Pezeshkian. 

Baca Juga: Ziarah untuk Wartawan yang Dibunuh dan Kisah Rumah Sakit Jiwa: Pengantar Buku Puisi Esai Jonminofri dari Denny JA

-000-

Halaman:

Berita Terkait