Penulis A.S. Laksana: Tiga Hal Penting dalam Penulisan Cerpen
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 30 Mei 2024 00:01 WIB
* Sudah larut malam dan semua orang sudah meninggalkan kafe kecuali seorang pria tua yang duduk dalam bayangan daun-daun pohon yang menghalangi cahaya lampu.
Dengan deskripsi sederhana, pembukaan cerpen "A Clean, Well-Lighted Place" ini menegaskan isolasi dan kesendirian si tua. Hemingway menciptakan suasana dan menyampaikan banyak hal di lapisan bawah permukaan dengan hanya sedikit kata.
* "George, kuharap kau melihat kamar bayi."
Pembukaan cerpen “Veldt” (Ray Bradbury) ini langsung menarik pembaca dengan kalimat dialog sederhana yang menyusupkan rasa penasaran. Mengapa George harus melihat kamar bayi? Apa yang penting di sana?
Karakter dan karakterisasi
Karakter adalah pusat cerita, dan karakterisasi yang efisien adalah cara untuk membuat karakter hidup dalam benak pembaca. Dalam cerita pendek, penulis tidak memiliki banyak ruang untuk mengembangkan karakter secara mendalam seperti dalam novel.
Baca Juga: Buku Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia Karya Darmawan Prasodjo Hadir dalam Bahasa Jepang
Oleh karena itu, setiap elemen yang menggambarkan karakter harus dipilih dengan cermat untuk memberikan gambaran yang hidup di benak pembaca.
Anda bisa menggunakan dialog, tindakan dan reaksi, deskripsi fisik dan kebiasaan-kebiasaan kecil, monolog interior, dan sebagainya untuk mengembangkan karakter. Mengamati bagaimana orang berbicara, bergerak, dan bereaksi dalam kehidupan nyata dapat membantu anda memahami manusia dan itu penting bagi penciptaan karakter.
(Oleh: A.S. Laksana) ***
Baca Juga: Bicara Udara dan Kinderkloud Terbitkan Buku Bersuara Untuk Udara, Guna Tingkatkan Peduli Lingkungan