Hendardji Soepandji Luncurkan Empat Jilid Buku Biografinya di Balai Pustaka, Ada Cerita tentang Reformasi 1998
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 23 Mei 2024 01:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mayjen TNI (Purn.) Hendardji Soepandji meluncurkan empat jilid buku biografinya yang menceritakan karier militer, peristiwa sejarah Reformasi 1998, dan keterlibatannya dalam dunia olahraga, kesenian, dan kebudayaan di Balai Pustaka, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024.
Dalam acara peluncuran, Hendardji Soepandji mengaku sengaja memilih Balai Pustaka untuk menerbitkan empat jilid buku biografinya, karena dia ingin mengangkat kembali Balai Pustaka sebagai perusahaan penerbitan milik negara yang selalu terlibat dalam perjuangan bangsa.
“Peluncuran buku di Balai Pustaka ini dimaksudkan untuk kembali mengangkat nilai-nilai Balai Pustaka sebagai sarana perjuangan bangsa,” kata Hendardji Soepandji dalam sambutannya saat acara peluncuran.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru 2022, di PT Balai Pustaka (Persero) Butuh Sekretaris Direksi
Buku berjudul “Perjalanan Prajurit Polisi Militer yang Tak Pernah Berhenti Mengabdi untuk Bangsanya” terdiri atas empat jilid yang jumlah keseluruhannya sebanyak 776 halaman. Buku itu ditulis dalam rentang waktu 2 tahun, yaitu sejak Hendardji berusia 70 tahun sampai pada usianya 72 tahun.
Dalam acara peluncuran itu, sejumlah tokoh penting hadir, di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn.) M. Herindra, mantan menteri Jenderal TNI (Purn.) Agum Gumelar, Anggota Wantimpres Djan Faridz, eks kepala BIN Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman, mantan menteri BUMN Mustafa Abubakar, dan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomas) Mayjen TNI Eka Wijaya Permana.
Di hadapan para tokoh dan pejabat itu, Hendardji menekankan, Balai Pustaka merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa, sehingga dia berkeyakinan seluruh pihak harus bersama-sama menjaga perusahaan penerbitan milik negara itu tetap hidup dan maju ke depannya.
Dalam acara yang sama, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji berterima kasih atas pilihan Hendardji yang memilih Balai Pustaka untuk menerbitkan empat jilid biografinya itu.
Dia pun berharap tokoh-tokoh bangsa lainnya juga tergerak untuk menerbitkan buku-buku yang berisi perjalanan hidup dan pikiran mereka di Balai Pustaka. Dia menyebut, mereka yang menerbitkan buku di Balai Pustaka pun menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa terutama dalam dunia literasi dan kesusastraan.
“Banyak yang tidak tahu yang membuat narasi Sumpah Pemuda adalah Moh. Yamin. Demikian juga, BPUPKI, PPKI di dalamnya pengurus-pengurus Balai Pustaka, termasuk di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar mencerdaskan kehidupan bangsa. Itulah peran Balai Pustaka,” kata Achmad Fachrodji.
Baca Juga: Relawan Luncurkan Biografi ‘Prabowo Subianto Sang Pemersatu Bangsa’
Oleh karena itu, dia meyakini mereka yang saat ini punya kewenangan dan kuasa, tetapi tak ingin menghidupkan Balai Pustaka, berarti mereka tak menghargai kemerdekaan Indonesia.