Satrio Arismunandar: Ada Kemungkinan, Kita Hidup Dalam Sebuah Mimpi atau Simulasi Raksasa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 15 April 2023 14:26 WIB
Teori kehidupan atau realitas sebagai simulasi telah mendapatkan popularitas di antara beberapa ilmuwan, filsuf, dan teknolog. Berikut adalah beberapa tokoh terkenal, yang jadi pendukung teori tersebut.
Dari Elon Musk Sampai Max Tegmark
Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla secara terbuka menyatakan keyakinannya pada hipotesis simulasi.
Dalam sebuah wawancara tahun 2016, Musk berkata, "Ada kemungkinan satu banding miliaran bahwa ini adalah realitas dasar (base reality)." Dia juga menyarankan, jika kita hidup dalam simulasi, maka kita harus mencoba keluar dari simulasi itu.
Selain Elon Musk, ada filsuf Nick Bostrom. Bostrom mungkin adalah penganjur hipotesis simulasi yang paling terkenal. Dalam sebuah makalah tahun 2003, dia berargumen bahwa setidaknya satu dari tiga proposisi harus benar.
Proposisi pertama: "Bagian (fraction) peradaban tingkat manusia (human-level civilizations) yang mencapai tahap pascamanusia sangat mendekati nol (very close to zero)."
Baca Juga: Misogini, Kebencian dan Prasangka Buruk Terhadap Perempuan
Proposisi kedua: "Bagian dari peradaban pascamanusia (posthuman civilizations) yang tertarik untuk menjalankan simulasi leluhur (ancestor-simulations) sangat mendekati nol." Proposisi ketiga: "Bagian dari semua orang dengan pengalaman seperti kita yang hidup dalam simulasi sangat mendekati satu (very close to one)."
Sedangkan Neil deGrasse Tyson, ahli astrofisika dan komunikator sains juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa kehidupan ini adalah sebuah simulasi. Dalam wawancara tahun 2016, dia berkata: "Saya pikir kemungkinannya sangat tinggi" bahwa kita hidup dalam simulasi.