Satrio Arismunandar: Ada Kemungkinan, Kita Hidup Dalam Sebuah Mimpi atau Simulasi Raksasa
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 15 April 2023 14:26 WIB
Saya akan memulai tulisan ini dengan sebuah fenomena yang kita semua pernah mengalami: bermimpi. Ternyata mimpi yang sederhana itu bisa mengisyaratkan adanya realitas lain.
Dalam mimpi, semua terasa sangat nyata. Ketika dalam mimpi itu ibu Anda meninggal, Anda merasa sangat sedih dan menangis tersedu-sedu. Ketika terbangun, Anda bersyukur bahwa itu cuma mimpi. Ternyata ibu Anda masih hidup dan sedang memasak di dapur.
Namun, ketika Anda sedang bermimpi, kejadian itu terasa begitu realistisnya sehingga Anda tidak menyadari sedang bermimpi. Jadi lapisan kesadaran yang Anda alami ketika bermimpi ternyata berbeda, atau berada di level yang lebih rendah daripada level kesadaran saat Anda dalam keadaan terbangun.
Baca Juga: Usai Dikritik Bima Yudho dan Viral di Media Sosial, Pemerintah Lampung Gercep Ngaspalin Jalan
Lapisan-lapisan Kesadaran
Mari kita telusuri lebih jauh. Persoalannya menjadi lebih rumit ketika ada “mimpi di dalam mimpi” atau “mimpi berlapis.” Saya pernah mimpi dikejar-kejar oleh monster atau makhluk yang mengerikan. Saya lalu merasa sudah terbangun dan lega bahwa monster itu cuma mimpi.
Tetapi tiba-tiba monster seram itu muncul lagi dan mengejar saya! Ternyata, meski merasa sudah terbangun, saya sebetulnya masih berada dalam dunia mimpi. Jadi mimpi di dalam mimpi. Akhirnya saya betul-betul terbangun dan monster seram itu lenyap. Ia tidak eksis.
Jadi fenomena mimpi dikejar monster itu menunjukkan, ada lapisan-lapisan kesadaran atau lapisan-lapisan realitas. Kita berada di salah satu lapisan kesadaran atau lapisan realitas tersebut.
Kadang-kadang kita turun ke lapisan kesadaran yang lebih rendah (kondisi tidur/bermimpi), dan kadang-kadang kita naik ke lapisan kesadaran yang lebih tinggi (kondisi terbangun).
Baca Juga: Inilah Mengapa Banyak Orang Jepang Malas Punya Anak, Alasan Terakhir Bikin Terpana