Denny JA: Kakakku Berburu Kepala; Konflik Sampit, Suku Dayak versus Suku Madura, 2001
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 21 Juli 2022 12:33 WIB
Itu hari tanggal 18-21 Febuari, 2001.
Tiga hari yang membara.
Saat itu, arwah para leluhur dayak berkumpul. Kekuatan magis dari tanah, air dan udara, dari masa yang sangat lama, sangat jauh, datang, menyatu.
Suku Dayak membalas.
Amarah meletup dari magma gunung di sanubari.
Pembantaian orang Madura di Sampit.
Ngeri.
Ngilu.
Kepala dipenggal.
Kepala dibakar.
Kepala ditusuk.
Puluhan Kepala-kepala itu,
dipisahkan dari badannya,
diarak- arak, diacung- acungkan ke langit,
diseret, dirayakan keliling Kota Sampit, dijadikan upacara.
Oh, tiada yang berani menghalangi.
Tidak polisi.
Tidak tentara.
Tiga hari itu,
Neraka turun ke kota sampit, kabupaten Kotawaringin, kalimantan tengah.
Sebanyak 500 orang Madura terbunuh.
Sebanyak 100.000 orang Madura mengungsi.
Baca Juga: Sepakat Cerai dengan Sule, Nathalie Holscher Dijanjikan Santunan Rp25 Juta untuk Besarkan Adzam