DECEMBER 9, 2022
Buku

Resensi Buku Guns, Germs, and Steel: Menyingkap Peta Kemenangan dan Membaca Ulang Guns, Germs, and Steel (1997)

image
Sumber Buku: https://www.gramedia.com/products/guns-germs-steel-new?srsltid=AfmBOorheO8ieMCjLM5eAdA6695Dn9ZBBR0V__Fl6L6KhMcncPY3lopF

Senjata, Kuman, dan Baja: Tiga Penakluk yang Tak Terlihat.

Judul buku ini memang memikat: Guns, Germs, and Steel. Tapi jangan salah: ini bukan kisah tentang teknologi militer, bukan juga glorifikasi pencapaian industri. Yang dilakukan Diamond adalah menelusuri bagaimana tiga kekuatan tersebut—senjata, penyakit, dan logam—menjadi alat-alat dominasi yang merobohkan peradaban lain secara sistematis.

Kita dibawa ke tahun 1532, saat Francisco Pizarro dengan 168 prajuritnya menaklukkan Kekaisaran Inca yang memiliki puluhan ribu pasukan. Bagaimana mungkin? Diamond menunjukkan bahwa kemenangan itu bukan semata karena keberanian atau strategi, tapi karena superioritas teknologi (senjata api dan baja), serta sekutu tak terlihat: virus cacar.

Baca Juga: Resensi Buku Age of Empire: 1875–1914: Sihir Kekuasaan dan Darah Koloni

Kuman yang dibawa dari Eropa, tak sengaja, membunuh jutaan penduduk asli Amerika sebelum mereka sempat mengangkat senjata. Secara tidak langsung virus yang dibawa oleh pasukan Spanyol ini yang turut membantu mereka dalam mengkolonisasi dan menghancurkan peradaban Inca. Bangsa Inca tidak punya auto-imun alami untuk penyakit ini, sebab bukan endemik di negeri mereka. 

Ironisnya, sebagian besar kuman mematikan itu berasal dari hewan domestik seperti sapi, babi, dan ayam—yang telah hidup berdampingan dengan manusia Eropa selama ribuan tahun.

Karena itulah, orang Eropa perlahan mengembangkan kekebalan, sementara penduduk benua lain tak pernah punya kesempatan berevolusi menghadapi patogen tersebut. Maka kolonialisme bukan hanya penaklukan senjata, tapi juga epidemi yang dikirim oleh sejarah ekologis.

Baca Juga: Resensi Buku Harus Bisa!: Membaca SBY, Mengupas Kekuasaan dengan Senyum dan Strategi

Dalam pandangan Diamond, kekuatan tak selalu kasatmata. Bahkan baja pun, yang dalam narasi Barat dianggap simbol peradaban, sebenarnya hanyalah produk dari proses akumulasi panjang: dari pertanian yang efisien hingga pembagian kerja dan urbanisasi. Baja tidak muncul dari kejeniusan individu, melainkan dari kondisi sosial-ekonomi yang disiapkan oleh geografi.

Yang membuat narasi Diamond menggigit adalah penolakannya terhadap penjelasan berbasis etnis, agama, atau kultur semata. Bukan berarti ia menolak peran budaya, tapi ia menempatkannya sebagai hasil, bukan penyebab utama.

Inovasi terjadi bukan karena satu ras lebih kreatif, tapi karena satu wilayah memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencoba dan gagal dalam skala besar.

Baca Juga: Resensi Buku Bayangan yang Tumbuh dari Revolusi: Membaca The New Class (1957) Karya Milovan Djilas

Dalam dunia yang terus memuliakan "self-made man" atau “great leaders,” Guns, Germs, and Steel datang seperti bisikan pahit: bahwa sejarah lebih sering ditentukan oleh arus besar dan bukan oleh individu heroik. Kita semua, dalam pandangan ini, adalah anak dari medan, iklim, dan benih yang disediakan tanah kita.

Halaman:

Berita Terkait