El-Kibo, Merajut Mimpi dan Menaklukkan Lapangan Hijau dengan Cinta
- Penulis : MM4
- Sabtu, 02 Agustus 2025 17:18 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Di tengah gemerlapnya dunia yang dipenuhi suara ambisi dan hiruk pikuk pencarian jati diri, satu nama mencuri perhatian dari lapangan sederhana yang penuh debu dan semangat: Dicky Wahyudi, atau yang lebih akrab dikenal sebagai El-Kibo.
Pemuda asal Pomala, Sulawesi Tenggara, yang kini berdomisili di Yogyakarta, menorehkan cerita inspiratif lewat kecintaannya pada sepak bola—sebuah hobi yang tak lagi sekadar hobi, melainkan identitas dan jiwa yang ia bawa dalam setiap langkah hidupnya.
Sejak kecil, El-Kibo telah menjadikan sepak bola sebagai bagian tak terpisahkan dari dirinya. Dari menendang bola di jalanan kampung, hingga mengenakan jersey di lapangan komunitas, semangatnya tak pernah padam.
"Sepak bola bukan sekadar permainan. Ini adalah bahasa yang saya pahami, rumah yang selalu membuat saya kembali, dan tempat saya merasa utuh," ujar El-Kibo dengan mata berbinar.
Baca Juga: Amelia Gosal Taklukkan Batas Diri: Dari Karyawan Biasa ke Miss Muslimah Inspirasi 2025
Puncak dari dedikasinya tergambar nyata pada Februari lalu, ketika ia tampil gemilang dalam ajang Super Cup League Komunitas bersama Bagelan FC, yang dihelat di Kota Yogyakarta. Delapan tim dari berbagai komunitas dibagi menjadi dua grup, dan El-Kibo membela Tim Berbahaya FC.
Dengan semangat juang tinggi dan persiapan yang matang, baik fisik, teknik, maupun mental, El-Kibo hadir bukan sekadar sebagai pemain, tapi sebagai pemimpin jiwa yang membawa harapan timnya menuju puncak.
“Kami datang bukan hanya untuk bermain, tapi untuk menjadi juara,” ucapnya tegas.
Dan hasil tak pernah mengkhianati usaha. Melalui kerja keras, kerja sama tim, dan tekad baja, Berbahaya FC berhasil keluar sebagai juara, mencatatkan momen bersejarah dalam benak El-Kibo. Tak hanya itu, dirinya juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan sekaligus Top Skor turnamen. Sebuah pencapaian yang luar biasa, tapi dengan kerendahan hati, ia selalu menyebut: “Ini bukan hanya kemenangan saya, tapi kemenangan kami, kemenangan tim," ujarnya.
Bagi El-Kibo, bermain bola adalah tentang hati, semangat, dan cinta. Ia tidak melihat sepak bola sebagai ajang pembuktian ego, tetapi sebagai ruang untuk mengekspresikan jati dirinya. Di setiap langkah, setiap umpan, dan setiap tendangan, ada nyawa yang ia curahkan, ada mimpi yang terus ia jaga.
"Ketika saya bermain bola, saya merasa paling bahagia. Saya bermain dengan cinta. Ini bukan sekadar lapangan, ini adalah tempat saya menjadi diri sendiri," ungkapnya.
Melalui kisahnya, El-Kibo mengajarkan kita tentang arti konsistensi, ketekunan, dan keberanian untuk bermimpi besar, meski dunia kadang tak memahaminya. Pesannya untuk generasi muda begitu kuat: "Jadilah yang terbaik di antara yang terbaik. Tanamkan mindset pemenang dalam pikiranmu, teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah. Yakinlah, sesulit apapun perjuanganmu, kamu pasti bisa, " imbuhnya.
Kisah El-Kibo adalah cermin bahwa mimpi bisa bertumbuh dari tempat-tempat paling sederhana, dan dengan semangat tak tergoyahkan, ia bisa terbang tinggi. Siapa sangka, dari lapangan komunitas kecil, seorang pemuda dari Pomala kini memegang kunci menuju panggung sepak bola yang lebih besar, karena bagi El-Kibo, mimpi tidak hanya untuk dikejar, tapi untuk diwujudkan dengan cinta dan kerja keras. *** (AL)