DECEMBER 9, 2022
Kolom

Memilih Mimpi atau Cinta?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Tapi itu hanya mimpi. Sebuah kemungkinan yang tak terjadi.

Dan saat lagu berakhir, Mia dan Sebastian hanya saling menatap.

Tersenyum kecil.

Baca Juga: Analisis Ekonomi: Penurunan Peringkat Kredit AS Tambah Tekanan pada Ekonomi

Lalu berpisah… untuk kedua kalinya.

Kali ini, tanpa kata, tanpa dendam. Hanya ketenangan. Dan cinta yang tetap ada, meski tak dipeluk.

Dari cara mereka saling memandang, dan saling tersenyum, terasa pesan yang mendalam. Mereka tetap saling mencintai, walau masing- masing hidup terpisah, dan Mia sudah memiliki keluarga sendiri.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

Saya teringat Eric Fromm yang mengupas filsafat cinta. "Cinta adalah seni yang kadang harus merelakan kekasih kita pergi demi pertumbuhan bersama."

Pengorbanan Mia-Sebastian bukan sekadar romansa, tapi manifestasi agape- cinta yang membebaskan.

-000-

Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga

La La Land in Concert bukan hanya pemutaran film. Ia adalah doa yang dimainkan secara orkestra. Musik live menjadikan tiap adegan terasa lebih dekat, lebih nyata, lebih menusuk.

Halaman:

Berita Terkait