DECEMBER 9, 2022
Kolom

Memilih Mimpi atau Cinta?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

-000-

Namun mimpi adalah makhluk yang rakus. Ia menuntut waktu, energi, kadang bahkan cinta.

Sebastian memilih bergabung dalam band sukses demi stabilitas finansial. Mia gagal dalam pertunjukan monolognya dan merasa hancur.

Baca Juga: Analisis Ekonomi: Penurunan Peringkat Kredit AS Tambah Tekanan pada Ekonomi

Sebastian terlalu sibuk untuk hadir. Mia terlalu kecewa untuk bertahan.

Mereka bertengkar. Berpisah.

Namun justru saat mereka saling menjauh, mereka saling menjadi alasan. Sebastian mengatur audisi terakhir untuk Mia. Mia memberinya keberanian untuk membuka klub jazz impiannya.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

Itulah cinta sejati: bukan tentang memiliki, tapi tentang mengantarkan orang yang kita cintai menuju versi terbaik dirinya—meski itu berarti ia harus pergi.

-000-

Lima tahun setelah perpisahan, Mia telah menjadi aktris besar. Ia menikah. Memiliki anak. Suatu malam, secara tak sengaja, ia masuk ke klub jazz bernama SEB’S—nama yang dulu mereka pilih bersama.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga

Di sana, Sebastian memainkan lagu mereka. Saat jari-jarinya menyentuh tuts piano, layar beralih ke montase “seandainya”: seandainya mereka tidak berpisah, menikah, punya anak, hidup bahagia.

Halaman:

Berita Terkait