DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA, Pertamina, dan Masa Depan Puisi Esai: Sebuah Refleksi Positif

image
Denny JA, Komisaris Utama dan Independen PT Pertamina Hulu Energi (Foto: Istimewa)

Oleh Gunawan Trihantoro*

ORBITINDONESIA.COM - Di tengah dinamika industri energi nasional, hadirnya sosok Denny JA sebagai Komisaris Utama dan Independen PT Pertamina Hulu Energi menjadi kabar yang tidak hanya menarik, tetapi juga menggugah optimisme banyak pihak.

Sebagai figur multitalen, Denny JA dikenal luas bukan hanya karena peran strategisnya di ranah politik dan sosial, tetapi juga sebagai penggagas dan penggerak gerakan sastra “Puisi Esai” yang telah memberi warna baru dalam khazanah literasi Indonesia.

Baca Juga: Puisi dari Gunawan Trihantoro Tentang Lukisan Artificial Intelligence

Kini, kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menduduki kursi penting di anak perusahaan Pertamina ini menjadi cerminan bagaimana pengalaman, kapasitas, dan kreativitas seseorang dapat diakui di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pertamina Hulu Energi sebagai bagian vital dalam peta energi nasional memiliki tanggung jawab besar, mulai dari pengelolaan sumber daya alam hingga kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kehadiran sosok seperti Denny JA di posisi strategis ini tentu diharapkan membawa perspektif segar, tidak hanya pada manajemen korporasi, tetapi juga dalam membangun komunikasi yang lebih humanis dengan publik.

Tidak dapat dipungkiri, Denny JA adalah contoh nyata bagaimana seseorang mampu menyeberang dari dunia literasi dan advokasi menuju dunia korporasi, sembari tetap menjaga idealisme dan kreativitasnya. Hal ini menjadi pesan penting bagi generasi muda bahwa lintas disiplin bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk memberi kontribusi lebih luas bagi masyarakat.

Baca Juga: Catatan Gunawan Trihantoro: Denny JA ialah Cahaya di Tengah Keberagaman

Sebagai pelopor Puisi Esai, Denny JA telah membuktikan bagaimana sebuah gagasan dapat menjadi gerakan budaya yang menginspirasi banyak penulis dan pembaca. Puisi Esai bukan sekadar bentuk sastra baru, tetapi juga sebuah medium reflektif untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan, sosial, dan bahkan spiritualitas.

Bayangkan ketika nilai-nilai kreatif dan kepekaan sosial yang ada dalam Puisi Esai itu menjiwai kebijakan dan arah pengambilan keputusan di sektor energi. Ini menjadi harapan menarik, bagaimana korporasi besar tidak hanya mengejar profit, tetapi juga mengedepankan nilai keberlanjutan dan kemanusiaan.

Dalam konteks Pertamina Hulu Energi, kehadiran seorang pemimpin yang terbiasa berpikir mendalam dan reflektif tentu menjadi aset tersendiri. Karena sektor energi, yang identik dengan data, teknologi, dan bisnis, juga memerlukan sentuhan kebudayaan dan kemanusiaan agar lebih dekat dengan masyarakat.

Baca Juga: Menulis Ulang Perjuangan Perempuan dalam Sastra: Pengantar Dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Gunawan Trihantoro

Selain itu, bagi penggemar sastra dan dunia literasi, langkah Denny JA ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas tidak berhenti pada satu ruang saja. Menjadi kreatif tidak hanya berarti menghasilkan karya, tetapi juga mampu memimpin, mempengaruhi kebijakan, dan memberi teladan yang baik.

Halaman:

Berita Terkait