DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Awal Kemajuan China dan Revolusi Damai Deng Xiaoping

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Di sisi lain, investasi riset Al mencapai USD 90  miliar (2024), menyaingi AS. Paradoksnya, sementara Tiongkok memimpin dalam paten teknologi hijau (50% global), emisi karbonnya masih tertinggi di dunia—bukti bahwa lompatan Deng masih menyisakan jejak yang belum stabil.

-000-

Apa Harga dari Kemajuan?

Baca Juga: Inilah Pengantar Buku Imam Qalyubi “Analisis Semiotik, Linguistik dan Intertekstualitas Terhadap 15 Puisi Esai Denny JA”

Tapi pertanyaan tak terhindarkan muncul: apa harga dari semua ini?

• Ketimpangan antara kota dan desa semakin menganga.

• Partai Komunis menjadi terlalu besar untuk dikritik.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

• Sistem pengawasan digital melahirkan “negara panoptikon”.

• Aktivis, jurnalis, bahkan miliarder bisa menghilang.

Apakah semua ini layak, jika rakyat kenyang tapi bisu?

Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga

Ini adalah dilema eksistensial abad ke-21: apakah kebebasan harus dikorbankan demi kemakmuran? 

Halaman:

Berita Terkait