Presiden Prabowo Diundang Pemimpin Redaksi Majalah Forbes Bicara di Global CEO Conference
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 24 Juli 2025 06:01 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Prabowo Subianto diundang oleh Malcolm Stevenson Forbes Jr, selaku pemimpin redaksi majalah bisnis Forbes untuk hadir sebagai pembicara di Forbes Global CEO Conference di Jakarta pada 14—15 Oktober 2025.
Forbes Global CEO Conference dilaksanakan pertama kali oleh majalah Forbes pada 2001 di Singapura, dan konferensi itu pun rutin digelar di negara-negara berbeda tiap tahunnya. Jakarta pernah menjadi tuan rumah Forbes CEO Global Forum pada 2016.
Rencananya Forbes mengadakan juga CEO Global Forum pada Oktober 2025 tanggal 14 sampai dengan 15, yang juga mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk berbicara langsung karena yang akan diundang lebih dari 400 CEO dan pemimpin ternama seluruh dunia akan hadir di Indonesia," kata Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 23 Juli 2025 malam.
Baca Juga: Steffina Yuli, Perempuan Indonesia yang Masuk Dalam Daftar Under 30 Forbes Asia
Ketika mendampingi Prabowo menerima Steve Forbes di Istana Kepresidenan RI, Rosan Roeslani menjelaskan Steve Forbes, seorang warga Amerika Serikat yang diketahui menetap di New Jersey, datang langsung ke Jakarta menyerahkan undangan Forbes Global CEO Conference kepada Presiden Prabowo.
Mereka kemudian berdiskusi selama kurang lebih 2 jam membahas berbagai isu perekonomian, investasi, dan dagang, termasuk hubungan Indonesia dan Amerika Serikat.
Selepas itu, Forbes kemudian menyampaikan alasannya mengundang Prabowo untuk berbicara dalam Forbes Global CEO Conference pada Oktober mendatang.
Baca Juga: 3 Warga Indonesia Masuk ke Daftar 100 Orang Paling Kaya di Dunia Versi Forbes, Siapa Saja?
"Kemajuan yang telah dicapai Indonesia, dan yang lebih penting lagi akan dicapai Indonesia akan menjadi catatan penting bagi masyarakat dunia, dan saya pikir akan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain,” kata Steve Forbes.
Forbes berharap Prabowo berbicara mengenai kebijakan-kebijakan deregulasinya yang membuat iklim berbisnis menjadi lebih terbuka dan kondusif.
"Beliau membuat kemajuan pesat dalam deregulasi, hasil pertanian meningkat, belum lagi ada pemberantasan korupsi yang menjadikan bisnis lebih lancar dan mudah di Indonesia," kata Forbes menjawab pertanyaan wartawan.
Forbes juga menilai Indonesia telah membuat banyak kemajuan, termasuk untuk menjadi negara yang lebih demokratis, sejak akhir 1990-an.