Catatan Denny JA: Minyak, Bisnis, dan Politik di Era Artificial Intelligence
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 23 Juli 2025 10:25 WIB

Sebuah pengantar buku
ORBITINDONESIA.COM - “Minyak bisa mengangkat bangsa seperti Arab Saudi, tapi juga menghancurkan negeri seperti Venezuela. Lantas, apa yang bisa Indonesia pelajari sebelum terlambat?”
Pada bulan Mei 2020, ketika dunia sedang lumpuh karena pandemi. Di kota industri Norilsk di utara Rusia, terjadi bencana yang tak banyak diberitakan di Indonesia.
Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA
Lebih dari 20.000 ton diesel tumpah ke sungai dan tanah beku tundra Arktik. Sungai-sungai memerah. Tanah membusuk oleh racun.
Presiden Vladimir Putin marah besar. Perusahaan Norilsk Nickel didenda lebih dari $2 miliar.
Tapi lebih dari sekadar bencana lingkungan, kejadian ini adalah alegori yang getir. Sebuah negeri yang dulu menaklukkan langit dengan roket dan merancang revolusi global, kini tergelincir dalam lumpur industri tua.
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
Ini luka permanen akibat ketergantungan pada energi fosil dan kelumpuhan dalam memperbarui sistem.
Dan pertanyaan pun muncul:
Bagaimana caranya agar Indonesia tidak menyusul Norilsk?
Apa yang terjadi jika hutan Kalimantan memerah, bukan karena matahari senja, tapi karena tumpahan minyak dari kilang yang menua?