Catatan Denny JA: Minyak, Bisnis, dan Politik di Era Artificial Intelligence
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 23 Juli 2025 10:25 WIB

Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?
Indonesia berada di persimpangan. Kita bukan negara kaya minyak seperti Arab Saudi, tapi juga bukan negara miskin energi.
Kita punya Pertamina, punya cadangan, punya geopolitik yang strategis.
Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA
Tapi kita juga punya sejarah korupsi migas, subsidi boros, dan eksploitasi yang melukai lingkungan.
Apa yang bisa kita pelajari dari Venezuela, dari Nigeria, dari Norilsk, dari Big Oil, dari AI?
1. Diversifikasi adalah napas masa depan. Jangan hanya bergantung pada minyak. Bangun ekosistem energi terbarukan yang serius, bukan hanya slogan.
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
2. Bangun AI sendiri. Jangan sekadar jadi pasar teknologi asing. Latih anak-anak bangsa untuk mengendalikan algoritma eksplorasi, bukan sekadar menjadi operator bor.
3. Reformasi tata kelola migas. Libatkan masyarakat sipil, perkuat transparansi, dan jadikan energi sebagai hak, bukan komoditas politik.
4. Etika dalam energi. Jangan hanya tanya: seberapa murah energi ini? Tapi juga: siapa yang menderita agar energi ini tersedia?
Di Sulawesi Tengah, PLTA Poso berkekuatan 515 MW menjadi bukti bahwa energi terbarukan bukan sekadar wacana.