DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kalimantan Selatan Promosikan Geopark Meratus Kepada 14 Negara di Site Kalsel Park Mandiangin

image
Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman (kedua kiri) bersama penari Dayak khas Kalimantan saat peresmian Kalsel Park Mandiangin di Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa, 22 Juli 2025. (ANTARA/HO-Adpim Kalsel)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mempromosikan kawasan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) kepada 14 negara, saat peluncuran Site Kalsel Park Mandiangin di Tahura Sultan Adam, Banjar.

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman di Banjarmasin, Selasa, 2 Juli 2025, mengatakan peluncuran Kalsel Park Mandiangin yang merupakan bagian dari Geopark Meratus, mengundang 14 negara sebagai mitra wisata mengikuti acara International Forum on Eco-Geo Tourism yang diselenggarakan secara daring.

“Pengembangan Kalsel Park dukungan dari pihak swasta PT. Shafwah Global Utama untuk mewujudkan pariwisata berbasis konservasi yang progresif di Banua. Ini langkah luar biasa memperkuat posisi Kalimantan Selatan sebagai tujuan wisata nasional hingga internasional dengan potensi yang sangat menjanjikan,” ujar dia.

Baca Juga: Densus 88/AT Polri Ajak Eks Napi Terorisme Kalimantan Selatan Jadi Duta Deradikalisasi

Forum on Eco-Geo Tourism ini menjadi ajang promosi kawasan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark kepada kancah internasional, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama lintas negara pada bidang pariwisata berbasis konservasi dan geologi.

"Kami mengharapkan kehadiran Kalsel Park Mandiangin dapat menjadi warisan positif bagi generasi mendatang, sekaligus ruang edukasi dan pelestarian lingkungan yang terus hidup dan berkembang,” ucap Hasnuryadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Fathimatuzzahra mengatakan, kerja sama Pemprov Kalsel dengan PT Shafwah Global Utama mengembangkan kawasan Kalsel Park Mandiangin di Tahura Sultan Adam bakal berlangsung jangka panjang dengan skema bertahap.

Baca Juga: Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin Prioritaskan Bangun Jembatan Batulicin - Pulau Laut

"Ruang lingkup kerja sama ini disepakati selama lima tahun dan dapat diperpanjang secara bertahap hingga mencapai 20 tahun ke depan," ungkapnya.

Fathimatuzzahra menjelaskan kerja sama ini menggunakan pola bagi hasil yang telah disepakati kedua belah pihak, yakni proyek akan dijalankan dengan komposisi pembagian keuntungan 30 persen untuk Pemprov Kalsel dan 70 persen PT Shafwah Global Utama pada lima tahun pertama.

Skema tersebut bakal diperpanjang setiap lima tahun hingga memasuki fase keempat dengan komposisi keuntungan yang menjadi seimbang atau 50 persen berbanding 50 persen antara pemerintah daerah dan mitra swasta.

Baca Juga: Juwita Wartawan di Kalimantan Selatan Itu Diduga Dibunuh Secara Berencana Oleh Personel TNI AL

“Ini adalah model kerja sama yang progresif dan berkeadilan, karena pemerintah daerah tetap mendapatkan keuntungan berkelanjutan, dan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun akan menjadi aset milik Tahura Sultan Adam pada akhir masa kerja sama,” tutur Fathimatuzzahra.

Halaman:

Berita Terkait