DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Minyak, Bisnis, dan Politik di Era Artificial Intelligence

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Ia menyuplai listrik ke jaringan Trans-Sulawesi dan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Namun proyek ini juga memicu protes warga, terutama nelayan dan petani, karena pengerukan Danau Poso mengubah ekosistem dan memicu konflik lahan.

Energi hijau tetap membawa paradoks lama: kemajuan versus keadilan. Tanpa keterlibatan komunitas, transisi energi hanya mengganti kutukan dari minyak ke beton.

Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA

Masa depan energi Indonesia haruslah bukan hanya bersih, tapi juga adil—agar suara lokal ikut menentukan arah pembangunan nasional.

-000-

Saya menulis dari kisah terbaik dan terburuk sejarah minyak di muka bumi. Saya renungkan hasil riset ataupun kesaksian pemain lapangan yang berkunjung ke site-site eksplorasi.

Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA

Juga dari pertemuan mereka dengan tim-tim geolog, dari keringat teknisi yang bermalam di rig, dari tatapan nelayan yang lautnya mulai hangat karena pipa.

Ketika saya menerima amanah sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi, saya menerima bukan hanya tanggung jawab struktural, tapi juga tanggung jawab spiritual. Karena saya percaya:

Energi bukan hanya komoditas, ia adalah urat nadi bangsa.

Baca Juga: Inilah Skenario Terbaik yang Bisa Diharapkan Indonesia dari Presiden Prabowo Subianto Menurut Analisis Denny JA

Dan setiap keputusan dalam dunia energi adalah keputusan moral.

Halaman:

Berita Terkait