DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Awal Kemajuan China dan Revolusi Damai Deng Xiaoping

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Yang terjadi justru sebaliknya: dunia menjadi tergantung pada Cina.

• Produksi global dari tekstil hingga teknologi bertumpu pada pabrik-pabrik Cina.

• Setiap guncangan di Cina—dari wabah hingga krisis properti—mengguncang Dow Jones dan Nikkei.

Baca Juga: Inilah Pengantar Buku Imam Qalyubi “Analisis Semiotik, Linguistik dan Intertekstualitas Terhadap 15 Puisi Esai Denny JA”

• Tiongkok menjadi pemasok utama solar panel, baterai EV, dan alat kesehatan dunia.

Ironisnya, Barat yang membayangkan Cina akan berubah menjadi mereka, justru perlahan diserap ke dalam orbit sistem ekonomi Deng: efisien, cepat, dan penuh kontrol.

Deng's legacy kini diuji oleh ambisi Xi

Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran

Jinping: kebijakan "Dual Circulation" (2020) bertujuan mengurangi ketergantungan pada ekspor dengan memperkuat pasar domestik.

Dual Circulation itu strategi ekonomi Tiongkok yang mengutamakan pertumbuhan lewat konsumsi dan inovasi domestik (sirkulasi internal). Ini dilakukan sambil tetap menjaga perdagangan dan investasi global (sirkulasi eksternal).

Data Bank Dunia (2024) menunjukkan konsumsi rumah tangga Tiongkok mencapai 55% GDP, naik dari 35% di era 2000-an.

Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga

Namun, upaya transisi ke ekonomi berbasis inovasi menghadapi "middle-income trap"— pertumbuhan melambat ke 5,2% (2024) akibat perang dagang AS dan overkapasitas industri. 

Halaman:

Berita Terkait