Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 17 Juni 2025 08:17 WIB

Ia mengingatkan kita bahwa setiap bangsa memiliki masa lalu yang rumit.
Tidak perlu malu mengakuinya.
Justru dengan pengakuan itulah muncul kebesaran sejati.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Ketika Kita Diam Saja Melihat 1300 Anak-anak Dibunuh
Karena bangsa yang dewasa bukanlah bangsa yang sempurna, melainkan bangsa yang berani bercermin, melihat luka, dan berusaha memperbaikinya.
Dalam semangat itulah, Loewen menyerukan agar pendidikan sejarah menjadi ruang untuk membangun kesadaran kolektif, bukan sekadar sarana membentuk kebanggaan semu.
-000-
Baca Juga: Catatan Denny JA: Kisah Nabi Ibrahim dan Rockefeller yang Sayang Anak, Sebuah Renungan Iduladha
Apa pelajaran untuk kita di Indonesia?
Jika bangsa sebesar Amerika saja harus belajar untuk melihat ulang sejarahnya, mengapa kita tidak?
Dalam menulis ulang sejarah resmi Indonesia, apakah kita siap mengakui sisi gelap masa lalu kita sendiri?
Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Pun Serukan Pemecatan Donald Trump
Apakah kita akan menyisihkan peristiwa 1965, Mei 1998, atau peran kelompok minoritas dan kekerasan seksual atas perempuan hanya karena mereka tidak sesuai dengan narasi ideal yang ingin dibangun?