DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Berbakatkah Saya Menjadi Orang Kaya?

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Sejak itu, EMP digunakan di berbagai universitas ternama dan inkubator global. Namun yang paling penting dari EMP bukanlah angka-angka yang dihasilkannya.

Melainkan cermin batin yang ia sodorkan: “Siapakah Anda? Dan mampukah Anda bertahan saat semua pintu tertutup?”

Filosofi ini menancap dalam benak saya. Bahwa kewirausahaan adalah tentang keberanian dan daya tahan atas tekanan, bukan sekadar kemampuan teknis soal keuangan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Universitas Harvard Memilih untuk Melawan Presiden Donald Trump

-000-

Saya membaca ulang kisah tentang Dr. Hall dan Dr. Brice saat bersama tim LSI Denny JA menyusun apa yang kami sebut: Entrepreneurship Intelligence Quotient (EIQ).

Ini sebuah bentuk kecerdasan yang lain. Kecerdasan berwira usaha.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menunggu Hasil Perang Melawan Korupsi Ala Presiden Prabowo Subianto

EIQ menjadi salah satu dari 14 tes dalam aplikasi KnowingMyself+Healing LSI Denny JA.

Yakni, sebuah platform yang kami lengkapi dengan teknologi AI agar bisa diakses siapa saja, kapan saja, di mana saja.

Inspirasi EMP membuka jalan bagi kami untuk membangun versi lokal yang relevan dengan konteks Indonesia—dengan keberagaman sosial, ekonomi, dan semangat pembelajarannya yang khas.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Puisi Menjadi Saksi Zaman

-000-

Halaman:

Berita Terkait