DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Ketika Universitas Harvard Memilih untuk Melawan Presiden Donald Trump

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Namun Harvard dan sejumlah pakar menilai argumen ini terlalu luas, tidak berbasis bukti empiris, dan mengarah pada diskriminasi sistemik.

Profesor Danielle Allen dari Harvard Kennedy School menyatakan:

“Pengawasan massal atas dasar asal negara menciptakan atmosfer ketakutan. Itu bukan keamanan, tapi paranoia yang dilembagakan.”

-000-

Tak Hanya Harvard: Ancaman terhadap Banyak Universitas

Harvard hanya permulaan. Columbia University, Stanford, dan MIT segera menyusul dalam gelombang perlawanan.

Pemerintah menekan mereka agar “membersihkan” mahasiswa dari Iran, Palestina, dan Tiongkok—bukan karena tindakan mereka, tetapi semata karena asal mereka.

Di Columbia, program kajian Islam diaudit.

Di Stanford, beasiswa luar negeri diselidiki.

Di MIT, kerja sama riset dengan Asia Timur dibekukan.

Halaman:

Berita Terkait