Kantor Pemerintah Tanpa Foto Presiden
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 25 April 2025 08:23 WIB

"Karena aku bukan Tuhan, bukan pula ikon, tetapi aku adalah pelayan bagi bangsa. Sebaliknya, taruhlah foto-foto anak-anakmu sehingga kamu akan melihatnya setiap kali hendak mengambil keputusan," kata Diomaye Faye mengutarakan alasan kenapa dia tidak mau fotonya dipasang di kantor-kantor.
Bassirou Diomaye Faye, lahir 25 Maret 1980 adalah seorang politikus Senegal dan mantan inspektur pajak. Diomaye Faye merupakan Presiden yang punya gelar master di bidang hukum. Dia memperoleh gelar master hukum dari Universitas Cheikh Anta Diop di Dakar. Dia kemudian kuliah di Sekolah Administrasi Nasional Senegal, Dakar.
Mengutip Britannica, Faye adalah seorang Muslim yang taat. Faye dilantik secara resmi sebagai Presiden Sinegal pada tanggal 2 April 2024.
Baca Juga: 20 Tahun Invasi Irak: Negeri Saddam Hussein Hancur Dibom oleh AS, Tapi Dibangun Lagi oleh China
Dalam pidato pelantikannya, ia berjanji untuk memerangi korupsi dan mereformasi ekonomi. Tindakan resmi pertamanya adalah mengangkat Sonko sebagai Perdana Menteri Senegal, yang secara resmi memperkenalkan pemerintahannya pada tanggal 5 April lalu.
Sebagai presiden, Faye berkomitmen untuk memberantas korupsi, mereformasi ekonomi, dan meninjau kembali kontrak minyak dan gas untuk memastikan keuntungan maksimal bagi rakyat Senegal. Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam pemerintahan dan mendorong pejabat publik untuk selalu mengingat tanggung jawab mereka terhadap generasi mendatang.
Kenapa kita perlu belajar dari kebijakan dan kerendah hatian Presiden Diomaye Faye tersebut? Pertama, karena dia seorang muslim yang benar-benar mengamalkan ajaran agamanya. Ia lebih melihat pada kejujuran hati sanubarinya dalam memimpin negeri. Bukan ambisi kekuasaan politiknya. Kedua, sikap rendah hati dan demokratisnya di tengah kegaduhan politik internasional yang saling adu kuat saat ini
Baca Juga: KH Amidhan: Wilders, Aboutaleb, dan Seedorf: Islam di Belanda
Itulah sebabnya pernyataan Diomaye Faye tentang larangan memasang foto dirinya untuk introspeksi di gedung pemerintahan Senegal membuat geger dunia. Bahkan ramai diperbincangkan PBB. Di dunia yang hiruk pikuk karena rebutan "foto selfi kekuasaan" -- sikap Presiden Senegal itu seperti oase di tengah gurun. Memberikan secercah sinar pada kegelapan hati para pemimpin dunia yang saat ini berebut kekuasaan.
Semoga kebijakan Diomaye Faye tersebut menginspirasi para pemimpin negara di dunia. Sekali lagi, catat apa yang dikatakannya: "Karena aku bukan Tuhan, bukan pula ikon, tetapi aku adalah pelayan bagi bangsa. Sebaliknya, taruhlah foto-foto anak-anakmu sehingga kamu akan melihatnya setiap kali hendak mengambil keputusan."
Ya! Keputusan seorang pemimpin apa pun adalah untuk kebaikan masa depan generasi berikutnya. Generasi mendatang. Bukan untuk dirinya sendiri dan kerabatnya semata!
Baca Juga: Amidhan Shaberah: Puan Maharani dan Demokrasi
*Dr. KH Amidhan Shaberah adalah Komisioner Komnas HAM 2002-2007/Lembaga Kajian MPR RI 2019-2024. ***