DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

20 Tahun Invasi Irak: Negeri Saddam Hussein Hancur Dibom oleh AS, Tapi Dibangun Lagi oleh China

image
Saddam Hussein, Presiden Irak ketika invasi AS tahun 2003.

ORBITINDONESIA.COM - Setelah invasi militer ke Afganistan dan menghancurkan Al Qaeda, pemerintah AS mengganggap rezim Saddam Hussein di Irak merupakan penyokong finansial Al Qaeda.

AS menuduh Saddam Hussein adalah pemimpin yang kejam, diktator, antidemokrasi dan mengembangkan senjata pemusnah massal.

Menanggapi tuduhan AS tersebut, PBB telah membentuk tim inspeksi senjata pemusnah massal untuk menginvestigasi kepemilikan senjata pemusnah massal tersebut di negerinya Saddam Hussein.

Baca Juga: Masih Tayang di Bioskop, Ini Sinopsis Anime Suzume no Tojimari yang Sudah Ditonton 700 Ribu Orang di Indonesia

Hasilnya, Irak dinyatakan sebagai negara yang tidak terbukti memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan AS.

Namun AS dan sekutunya tetap pada pendiriannya, sehingga pada 19 Maret 2003 AS mulai membom Baghdad, ibukota Irak.

Menandakan invasi militer ke Irak telah dimulai, dengan dalil palsu AS dan sekutunya yang sebetulnya memiliki target untuk mengamankan ladang minyak di Irak, yang merupakan terbesar nomor 2 di dunia.

Presiden AS George W. Bush lewat tayangan televisinya menyampaikan kepada rakyat AS dan masyarakat dunia bahwa pasukan AS dan koalisinya, terutama Inggris, sedang dalam tahap awal operasi militer bertajuk Operasi Iraqi Freedom, operasi pembebasan Irak.

Baca Juga: Di Tengah Ramadhan, Belasan Remaja Terlibat Perang Sarung di Jakarta Selatan, Polisi Sita Senjata Tajam

AS mendeklarasikan perang terhadap rezim Saddam Hussein, untuk melucuti senjata pemusnah massal, membebaskan rakyat Irak dan masyarakat dunia dari bahaya besar. Itu dalil palsu yang dikemukakan Bush.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait