DECEMBER 9, 2022
Internasional

Presiden AS Donald Trump Mengatakan Kesepakatan Dagang dengan China Akan Adil

image
Presiden AS Donald Trump (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan kesepakatan yang mungkin tercapai dengan China untuk menyesuaikan kembali hubungan dagang akan menjadi "adil", seiring berlanjutnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

"Kita akan memiliki kesepakatan yang adil dengan China. Itu akan menjadi adil," kata Donald Trump di Gedung Putih, pada Rabu, 23 April 2025, sembari mengeklaim bahwa hubungan dengan China telah "di luar kendali" di bawah pendahulunya.

Pernyataan tentang China tersebut melanjutkan nada optimistis Donald Trump setelah pada Selasa, 22 April 2025 mengatakan bahwa para negosiator akan bersikap "sangat baik" terhadap Beijing.

Baca Juga: Penguatan Kerja Sama ASEAN Juga Mesti Ditempuh Saat Hadapi Tarif Resiprokal Donald Trump

"Saya tidak akan berkata, 'Oh, saya akan bersikap keras terhadap China, saya akan bersikap keras terhadap Anda, Presiden Xi (Jinping).' Tidak, tidak. Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan sangat baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” katanya.

“Tapi pada akhirnya, mereka harus membuat kesepakatan, karena jika tidak, mereka tidak akan bisa berdagang di Amerika Serikat," sambungnya.

"Jadi, kami ingin mereka terlibat, tapi mereka harus melakukannya, dan negara-negara lain harus membuat kesepakatan, dan jika mereka tidak membuat kesepakatan, kami yang akan menetapkan kesepakatannya," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Dipimpin Airlangga Hartarto Temui USTR Guna Lanjutkan Negosiasi Tarif AS

Ketika ditanya oleh seorang reporter apakah Washington sedang dalam negosiasi "aktif" dengan Beijing, Trump menjawab, "Aktif. Semuanya aktif. Semua orang ingin menjadi bagian dari apa yang kami lakukan."

"Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa lagi lolos begitu saja, tetapi mereka tetap akan baik-baik saja, dan kita akan memiliki negara yang bisa kalian banggakan, bukan bahan tertawaan dunia seperti selama bertahun-tahun," katanya.

Awal bulan ini, Trump menaikkan tarif "resiprokal" terhadap China dari 84 persen menjadi 125 persen karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang timbal balik.

Baca Juga: Pascatarif, Apakah Trump Versus Powell Akan Jadi Guncangan Global Berikutnya?

Tarif "resiprokal" ini ditambahkan di atas tarif 20 persen yang sebelumnya ia berlakukan terkait peredaran fentanil ilegal, yang berarti tarif efektif terhadap sebagian besar barang dari China kini mencapai 145 persen.

Halaman:

Berita Terkait