DECEMBER 9, 2022
Buku

Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai "Yang Luput dari Jantung Sejarah" Karya Irsyad Mohammad

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Margareth mengumpulkan rahasia, mengamati kelemahan orang-orang berkuasa, dan mengubahnya menjadi laporan yang dikirim diam-diam ke Washington.

Ia menyadari bahwa dunia ini penuh kepalsuan, bahwa mereka yang tampak suci sering kali lebih kotor daripada mereka yang dipandang rendah.

Namun, di balik semua itu, ada kegelisahan yang terus menghantuinya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Peta Jalan Agama di Zaman Artificial Intelligence

Di malam-malam yang tenang
hatiku selalu diguncang bimbang.
Haruskah kujalani semua ini,
memata-matai negeri sendiri?

Margareth mulai mempertanyakan pilihannya. Apakah ia telah mengkhianati tanah airnya? Ataukah ini adalah satu-satunya jalan baginya untuk bertahan hidup?

-000-

Baca Juga: Denny JA: Pengesahan RUU Perampasan Aset Harus Jadi Perhatian Presiden Prabowo Subianto

Kisah Margareth bukan hanya tentang seorang waria yang menjadi mata-mata, tetapi juga sebuah refleksi tentang identitas, penerimaan, dan kekuasaan. Ada beberapa filosofi mendalam yang bisa kita petik:

Dunia ini penuh dengan peran yang dipaksakan. Margareth ingin menjadi dirinya sendiri, tetapi dunia memaksanya untuk memilih: menjadi korban atau menjadi alat kekuasaan.

Tidak ada pilihan yang sepenuhnya benar atau salah. Margareth bisa saja menolak menjadi agen, tetapi itu berarti ia kembali menjadi individu yang tidak diakui.

Baca Juga: Orasi Denny JA: Jika Prabowo Menjadi Bapak Pemberantas Korupsi di Indonesia

Ia memilih bertahan dengan caranya sendiri, meskipun itu berarti mengkhianati sesuatu yang lebih besar darinya.

Halaman:

Berita Terkait