Menteri Luar Negeri OKI Bahas Agresi Israel Terhadap Rakyat Palestina
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 09 Maret 2025 09:15 WIB

Dia menekankan kecaman Gambia terhadap rencana yang baru-baru ini diajukan untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza.
Dia menegaskan, usulan tersebut bersifat provokatif, brutal, dan tidak manusiawi, terutama pada saat rakyat Gaza, Palestina, dan masyarakat internasional sedang mempertimbangkan langkah positif berikutnya untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel menyusul kesepakatan gencatan senjata yang baru-baru ini dicapai.
Dia menekankan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi masyarakat internasional untuk melakukan upaya yang lebih terpadu guna membangun gencatan senjata yang komprehensif dan permanen yang akan mengarah pada penarikan penuh Israel dari wilayah Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Komite Gereja Palestina Soroti Upaya Israel Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al Aqsa di Bulan Ramadan
Dia juga menegaskan kembali bahwa solusi dua negara merupakan prasyarat untuk stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Tangara juga menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas penerbitan undang-undang baru-baru ini oleh parlemen Israel (Knesset) yang melarang pekerjaan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Hal itu, menurut dia, sepenuhnya bertentangan dengan Piagam PBB dan hukum internasional.
Baca Juga: Hamas Ajak Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa Selama Ramadan Sebagai Bentuk Perlawanan
Sementara itu, dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal OKI Hussein Ibrahim Taha menegaskan dukungannya terhadap rencana pembangunan kembali Jalur Gaza yang telah disetujui oleh KTT Arab, dengan tetap menjunjung tinggi hak rakyat Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka sendiri.
Dia menyatakan rencana tersebut merupakan visi bersama yang realistis dan yang mengharuskan semua pihak untuk memobilisasi dukungan finansial dan politik yang diperlukan guna melaksanakannya dalam kerangka jalur politik dan ekonomi terpadu untuk mencapai visi solusi dua negara.
Ia memperingatkan bahaya tindakan dan upaya Israel yang tidak dapat diterima untuk menghapus masalah pengungsi Palestina.
Baca Juga: Syaikh Muhammad Thahir Al Qiram dari Palestina, 15 Tahun Dipenjara Zionis Israel tapi Tetap Semangat
Sekjen tersebut menekankan bahwa UNRWA dan peran pentingnya dalam melayani jutaan pengungsi Palestina tidak dapat diabaikan atau digantikan. Dia juga menekankan perlunya menggandakan dukungan politik, finansial, dan hukum bagi badan tersebut.