Menteri Luar Negeri OKI Bahas Agresi Israel Terhadap Rakyat Palestina
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 09 Maret 2025 09:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membahas agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, serta rencana aneksasi dan pengusiran paksa rakyat Palestina dari tanah mereka oleh rezim Zionis tersebut.
Diskusi tersebut dilakukan dalam Pertemuan Luar Biasa Dewan Menteri Luar Negeri OKI yang diadakan pada Jumat malam, 7 Maret 2025 di Jeddah, sebagaimana keterangan pers Asosiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNA) pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Pertemuan tersebut diawali dengan pidato Menteri Hubungan Luar Negeri Republik Kamerun Lejeune Mbella Mbella, yang saat ini menjabat sebagai presiden Dewan Menteri Luar Negeri.
Baca Juga: Komite Gereja Palestina Soroti Upaya Israel Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al Aqsa di Bulan Ramadan
Dalam pidatonya, Mbella menyatakan, pertemuan tersebut diadakan di tengah perkembangan baru konflik Israel-Palestina, termasuk seruan untuk pemindahan warga Palestina.
Ia menekankan, situasi tersebut membutuhkan waktu bagi mereka untuk melakukan penilaian dan pengkajian visi ke depan, "sambil mempertahankan persatuan organisasi kita terhadap isu kritis ini, sesuai dengan piagam dan resolusi PBB yang relevan," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dicapai Januari lalu, dan mencatat bahwa perjanjian tersebut berkontribusi memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza dan membantu meredakan ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Baca Juga: Hamas Ajak Warga Palestina ke Masjid Al Aqsa Selama Ramadan Sebagai Bentuk Perlawanan
Menlu Kamerun itu juga mendesak penerapan penuh perjanjian gencatan senjata guna mencapai resolusi akhir konflik dalam pendekatan terkoordinasi dan multilateral.
Ia menekankan, pendekatan tersebut hanya dapat dilaksanakan dan relevan dalam kerangka solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam batas-batas yang diakui secara internasional, guna memastikan perdamaian menyeluruh di Timur Tengah.
Ia mengimbau negara-negara anggota untuk teguh menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina dengan menyediakan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dan melanjutkan upaya mencapai penyelesaian damai bagi konflik yang telah berlangsung lama itu, sesuai resolusi PBB yang relevan dan inisiatif perdamaian regional.
Baca Juga: Syaikh Muhammad Thahir Al Qiram dari Palestina, 15 Tahun Dipenjara Zionis Israel tapi Tetap Semangat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Republik Gambia Mamadou Tangara menyatakan bahwa negaranya, sebagai ketua KTT Islam saat ini, kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk terus memenuhi tanggung jawab menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.