Budaya Patriarki dan Ternyata Suamiku Teroris: Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Mila Muzakkar
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 24 Februari 2025 05:05 WIB

Patriarki memberikan kekuatan kepada laki-laki untuk mendominasi. Lebih dari itu, ia menciptakan lingkungan agar perempuan merasa mereka tidak punya pilihan selain menerima perlakuan itu.
Ketiga: Patriarki Menjebak Perempuan dalam Lingkaran Kemiskinan
Ketika perempuan tidak memiliki hak atas pendidikan, mereka kehilangan peluang ekonomi. Ketika perempuan dipaksa menikah di usia masih kanak- kanak, mereka kehilangan kesempatan membangun kemandirian finansial. Ketika perempuan harus selalu mengutamakan keluarga di atas karier, mereka kehilangan kesempatan untuk berkembang.
Patriarki memastikan perempuan tetap berada di bawah laki-laki. Itu tidak hanya dalam urusan rumah tangga, tetapi juga dalam sektor ekonomi.
Statistik dari banyak negara menunjukkan perempuan masih mendapatkan bayaran lebih rendah dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
Mereka juga lebih sering keluar dari dunia kerja karena tekanan sosial yang menganggap bahwa peran utama mereka adalah di rumah.
Dalam A Thousand Splendid Suns, Laila adalah perempuan cerdas dengan masa depan yang cerah. Tapi ketika perang menghancurkan keluarganya, ia tidak punya pilihan selain menikahi Rasheed untuk bertahan hidup.
Ini adalah realitas yang dihadapi banyak perempuan di dunia nyata. Mereka tidak bisa keluar dari kemiskinan karena sistem patriarki tidak memberi mereka alat untuk melawan.
Sama seperti Umi Yanti dalam puisi Mila Muzakkar, yang ditinggalkan suaminya dengan utang yang harus ia bayar sendirian, banyak perempuan di dunia nyata yang hidup dalam keterbatasan ekonomi karena mereka tidak pernah diberi kebebasan untuk membangun hidupnya sendiri.
Seperti tergambar dalam puisi esai Mila Muzakkar: