Catatan Denny JA: Kejayaan yang Dikalahkan Oleh Teknologi
- Penulis : Krista Riyanto
- Kamis, 13 Februari 2025 07:54 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2025/02/13/20250213080051acb0c82e-0ec0-4388-ad7f-07d4298f78dd.jpeg)
Dan yang bertahan bukanlah mereka yang terbaik. Tetapi mereka yang bisa berubah, harmoni dengan teknologi baru. (1)
Di era digital, medsos, dan AI, seniman raksasa yang menolak adaptasi menghadapi nasib lebih tragis dari Norma Desmond.
Jika dulu suara mengalahkan film bisu, kini algoritma dan tren viral dapat melenyapkan eksistensi seniman yang enggan memanfaatkan platform digital.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Merekam Sejarah Melalui Puisi Esai
Menolak medsos berarti kehilangan audiens potensial, gagal membangun komunitas, dan terisolasi dari percakapan budaya. Mengabaikan AI sama dengan menyerahkan inovasi artistik pada pesaing yang lebih progresif.
Seniman yang keras kepala akan terperangkap dalam nostalgia kejayaan masa lalu, sementara dunia terus bergerak maju.
Mereka akan menjadi relik digital, dikenang namun tak relevan, bukti bahwa keengganan beradaptasi adalah kematian kreativitas.***
Baca Juga: Orasi Denny JA: Berderma di Usia Dini dengan Menulis
Singapura, 13 Feb 2025
CATATAN
(1) Industri kesenian memilih pemenangnya berdasarkan kesesuaian teknologi yang ia gunakan dengan zamannya.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Malam Natal di Perang Dunia Pertama
ARTDEXhttps://www.artdex.comHow Technology is Changing the Art World