Puisi
Puisi Esai Denny JA: Malam Natal di Perang Dunia Pertama
- Minggu, 09 Februari 2025 08:18 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2025/02/09/20250209082322IMG-20250209-WA0002_copy_800x450.jpg)
Ilustrasi (Istimewa)
-000-
Tanah di antara kami adalah kuburan terbuka,
tempat harapan lenyap,
lebih cepat daripada peluru.
Namun malam itu, seseorang melangkah.
Aku tidak tahu siapa yang pertama kali keluar.
Mungkin dia dari pihak kami, mungkin dari pihak mereka.
Tapi yang pasti, aku menyusul.
Tanpa helm, tanpa senjata,
hanya dengan hati yang berdebar,
dan tangan yang rindu menjabat tangan lain,
bukan untuk bertarung, tetapi untuk mengenal.
Kami berdiri, berhadapan,
tanpa tembok, tanpa parit.
Seorang pemuda Inggris menyodorkan rokok,
aku memberikan sepotong cokelat,
yang tersisa di saku.
Dan entah bagaimana, kami tertawa.
Sungguh-sungguh tertawa.
-000-