DECEMBER 9, 2022
Buku

Perjuangan Gigih Togap Marpaung Melawan Korupsi Tampil di Buku Whistleblower & Agent of Change

image
Togap Marpaung, aktivis antikorupsi dari GAKKNAUI (Foto: Istimewa)

Maka sesuatu yang terpuji, jika buku Togap Marpaung yang berjilid-jilid ini sebagai penambah khazanah teori pemberantasan KKN, atau paling tidak bermanfaat secara subjektif individual.

Misalnya, suatu saat kelak dijadikan bahan referensi bagi praktisi hukum berdedikasi atau akademisi untuk studi S2 atau S3. Hal tersebut sangat mungkin karena karya Togap Marpaung ini bernilai orisinal dan faktual.

Amroeh Adiwijaya, Koordinator Umum GAKKNAUI, dalam kata pengantar buku ini mengharapkan agar Presiden baru, Prabowo Subianto, mampu melaksanakan harapan GAKKNAUI yang adalah juga harapan mayoritas rakyat Indonesia, Ganyang KKN.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat Selesaikan Berkas Tersangka Korupsi Jalan Tol Padang-Pekanbaru

Dan ungkapan untuk Prabowo, "Masa keemasan Anda sebagai presiden akan terukir indah-dalam tinta emas kalau anda berkemauan-bertindak dalam mengganyang KKN sampai ke akar-akarnya!"

Togap Marpaung sendiri dalam bukunya mengatakan, “Dalam perjuangan panjang sebagai seorang whistleblower, saya menyadari bahwa keberanian untuk melawan korupsi membutuhkan keteguhan menghadapi risiko yang sering kali mengorbankan karier, reputasi, bahkan kehidupan pribadi.”

Togap Marpaung lahir di Narumonda, Porsea, Kabupaten Toba, pada 18 Juni 1958 dan lulus dari SMA RK Budi Mulia Pematang Siantar pada 1976. Ia mengikuti saran orang tua untuk kuliah di Jawa.

Baca Juga: Romli Atmasasmita, Perumus UU Tipikor dan KPK Dorong Transparansi Penggunaan Dana Hasil Sitaan Korupsi

Pada akhir Desember 1976, ia pindah ke Jakarta. Karena pendaftaran perguruan tinggi negeri sudah tutup, ia mengikuti tes di akademi negeri di bawah Departemen Kesehatan. Ia diterima dan belajar di akademi tersebut dari 1977 hingga 1978.

Pada 1980, penulis melanjutkan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) dengan program studi proteksi radiasi. Ia menerima beasiswa dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dan resmi menjadi pegawai negeri sipil pada tahun 1985.

Kariernya dimulai di Biro Pengawasan Tenaga Atom BATAN. Setelah reorganisasi sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, ia pindah ke Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Baca Juga: KPK Tangkap Buronan Tersangka Korupsi KTP Elektronik Paulus Tannos di Singapura

Penulis terlibat dalam berbagai kegiatan ilmiah nasional dan internasional, menulis dan menyajikan puluhan makalah dalam seminar atau workshop, serta menulis dua jurnal dalam publikasi internasional.

Halaman:

Berita Terkait