DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Elza Peldi Taher: Rata, Anjing Kecil yang Setia

image
Ilustrasi Elza Peldi Taher dan Rata, anjingnya yang setia (Foto: Elza Peldi Taher)

Anjing anjing yang berburu babi dengan gagah berani akan terkenal namanya seantero kampung dan harganya pun meningkat tajam. Tapi umumnya pemilik anjing tak bersedia menjual, jika ada yang berniat membeli, berapapun harga yang ditawar, karena ikatan batin antara mereka cukup kuat

Persahabatan saya dengan Rata bukanlah hal yang unik. Banyak fakta menyentuh tentang persahabatan anjing dan manusia.  Kisah Hachiko, seekor anjing ras  dari Jepang, adalah salah satu kisah persahabatan antara anjing dan manusia yang paling terkenal di dunia.

Hachiko dilahirkan pada tahun 1923 dan dibesarkan oleh Profesor Hidesaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo. Setiap hari, Hachiko  mengantar dan menunggu sang profesor di stasiun Shibuya, Tokyo, tempat Ueno naik kereta untuk bekerja. Setiap kali sang profesor pulang, Hachiko setia menunggunya di peron untuk menyambutnya kembali.

Baca Juga: Elza Peldi Taher tentang Mahakarya Randai II: Malin Kundang, Durhaka yang Membawa Bencana

Namun, pada tahun 1925, Profesor Ueno meninggal secara tiba-tiba akibat stroke saat berada di tempat kerja. Meskipun sang pemilik telah tiada, Hachiko tetap setia menunggu di stasiun setiap hari, tepat pada jam yang biasa, selama hampir 10 tahun, hingga akhirnya ia meninggal pada tahun 1935. Kesetiaan Hachiko yang luar biasa ini membuatnya menjadi simbol kesetiaan yang tak tergoyahkan, dan pada tahun 1934, sebuah patung Hachiko didirikan di stasiun Shibuya sebagai penghormatan terhadap anjing setia ini.

Di Skotlandia ada cerita paling terkenal tentang Greyfriars Bobby. Bobby adalah seekor anjing terpelihara yang sangat setia kepada pemiliknya, seorang penjaga kuburan bernama John Gray. Pada tahun 1858, John Gray meninggal dunia, dan ia dimakamkan di Greyfriars Kirkyard, sebuah pemakaman di Edinburgh. Meskipun telah kehilangan pemiliknya, Bobby tetap setia menjaga makam John setiap hari, bahkan setelah kematian sang pemilik.

Bobby diketahui datang ke makam setiap hari dan tidur di sana, tidak peduli cuaca buruk atau musim dingin yang keras. Warga Edinburgh yang melihat kesetiaan Bobby merasa terharu dan mulai memberinya makanan. Beberapa orang mencoba untuk mengusirnya, tetapi Bobby tidak pernah pergi dari makam itu.

Baca Juga: Inilah Kesaksian Elza Peldi Taher tentang Perjalanan Sukses Denny JA yang Berulang Tahun ke-61, 4 Januari 2024

Akhirnya, pada tahun 1872, setelah 14 tahun setia menjaga makam, Bobby sendiri meninggal dunia. Sebagai penghormatan kepada kesetiaan Bobby, sebuah patung perunggu anjing dibangun di dekat makamnya, dan kini patung tersebut menjadi salah satu ikon terkenal di Edinburgh. Cerita Greyfriars Bobby mengajarkan kita tentang cinta tanpa syarat dan betapa kuatnya ikatan antara anjing dan manusia, bahkan setelah kematian.

Kedua kisah ini, Hachiko dan Greyfriars Bobby, adalah contoh betapa luar biasanya kesetiaan yang bisa ditunjukkan oleh anjing kepada manusia. Mereka mengajarkan kita nilai-nilai persahabatan, kesetiaan, dan pengabdian yang tak terukur, serta betapa pentingnya hubungan yang terjalin antara makhluk hidup yang berbeda.

Cerita tentang persahabatan antara manusia dan anjing memang luar biasa. Anjing tidak hanya sekadar hewan peliharaan. Mereka adalah teman sejati yang setia menemani, melindungi, dan memberi kenyamanan. Tak jarang, anjing menjadi bagian dari keluarga, menjalin hubungan yang lebih dari sekadar ikatan biologis. Mereka tahu kapan kita sedih, tahu kapan kita butuh teman, dan tahu kapan kita membutuhkan perlindungan.

Baca Juga: Elza Peldi Taher: Keadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

Memberi Rasa Aman

Halaman:

Berita Terkait