Catatan Denny JA: Ibu Muslimah Mengantar Putranya Menjadi Pendeta
- Sabtu, 11 Januari 2025 14:07 WIB
di negeri ini, agama bukan sekadar jalan ke surga,
tapi tiket hidup di ranah birokrasi.”
Lain lagi puisi esai berjudul: “Nani Mengenang Kakek Alkema.” Puisi ini berkisah soal gempa bumi di Cianjur yang merusak Gereja Palalangan. Ini gereja sebagai simbol harmoni dan sejarah yang didirikan oleh misionaris Belanda, Alkema.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Memulai Tradisi Ikut Merayakan Hari Raya Agama Lain secara Sosial
Gereja itu berdiri di dalam masyarakat yang 90 persen lebih berpopulasi Muslim tradisional.
Nani, cucunya, merenungkan warisan iman kakeknya dan tantangan toleransi di masa kini. Di tengah kemiskinan dan prasangka, ia belajar bahwa cinta dan pelayanan adalah jalan untuk meneruskan semangat Alkema.
Puisi ini menyoroti keberanian menghadapi beda keyakinan demi kemanusiaan.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Quick Count Tak Bisa Putuskan Pilkada Jakarta 2024 Satu atau Dua Putaran
“Malam semakin larut, doa dipanjatkan.
"Tuhan, jadikan kami saluran kasih-Mu,
bukan hanya bagi sesama iman, tapi bagi seluruh insan."
Baca Juga: Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan
Di bawah tiang-tiang kayu yang berusia seabad,