DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia

image
Catatan Denny JA: Ayah, Semoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia. (istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Di tahun 2024, seorang gadis melempar abu jasad ayahnya ke laut, sesuai wasiat sang ayah. Meski tubuhnya tak diizinkan pulang akibat prahara politik tahun 1960-an, ia berharap abu jasadnya mencapai pantai Indonesia, tanah kelahirannya.

-000-

“Pergilah, Ayah...  
biarlah laut membawa engkau kembali.  
Wahai samudra, ibu yang bergelombang,  
bawa abu jasad Ayahku ke pantai Indonesia,  
ke tanah tempat ia dilahirkan.”

Baca Juga: Bikin Haru, Jokowi Tawarkan Dua Orang Eksil Korban Peristiwa 1965 di Rusia dan Ceko Kembali ke Pelukan NKRI

Air matanya jatuh,  
bercampur dengan ombak.  
Rina, anak gadis Baskara, berdiri  
di tepi kapal,  
menggenggam abu jasad Ayah,  
yang terbungkus kain putih.

Gelombang menjauh membawa abu jasad Ayah.  
Anak gadis itu menjadi burung,  
terbang menemani abu.

Ini wasiat terakhir Baskara:  
“Jika aku tak bisa dikubur di Indonesia,  
biarkan abuku yang pulang,  
dihempas laut hingga berlabuh  
di pantai negeriku.”

Baca Juga: Di Pembuangan Itu, Mereka Menua dan Mati: Inspirasi dari Film Eksil (2024)

Indonesia tempat ia dilahirkan,  
tapi ia dilarang dikubur di sana.  
Seumur hidup,  
Baskara terasing.

Tahun 1965, di Beijing,  
Baskara masih muda,  
23 tahun, penuh harapan.

Ia dikirim Bung Karno  
untuk belajar.  
Ilmu pertanian,  
sebagai bekal masa depan  
untuk tanah airnya.1

Baca Juga: Komaruddin Hidayat: Jika Tak Ada Catatan Tertulis, Mungkin Agama Islam Itu Penuh Dongeng-dongeng Saja

Namun takdir berkata lain.  
Gerakan 30 September pecah.  
Baskara terjebak di negeri orang.  
Paspor ditahan.  
Hak kewarganegaraan dicabut.  
Ia bukan lagi orang Indonesia,  
meski darahnya,  
meski cintanya,  
masih melekat pada negeri itu.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait