DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Satrio Arismunandar: Menyusun Prompt yang Efektif untuk Melukis Dengan AI Butuh Imajinasi dan Keterampilan Deskriptif

image
Satrio Arismunandar (Foto: koleksi pribadi)

ORBITINDONESIA.COM - Menyusun prompt yang efektif untuk menghasilkan lukisan terbaik dengan bantuan AI (artificial intelligence) memerlukan kombinasi keterampilan deskriptif, imajinasi, dan pemahaman teknis tentang bagaimana AI bekerja. Demikian dikatakan Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari tema webinar Teknik Membuat Prompt Melukis dengan Bantuan AI, yang akan berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 9 Januari 2025, pukul 19.00-21.00 WIB.

Narasumber diskusi Teknik Membuat Prompt Melukis, yang dikomentari Satrio Arismunandar itu, adalah Rosadi Jamani. Rosadi adalah pelukis dengan bantuan AI dan Ketua SATUPENA Kalimantan Barat.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Spiritualitas di Era Artificial Intelligence

Satrio Arismunandar menyatakan, untuk membuat prompt yang efektif, perlu ada gambaran secara spesifik dan detail. Harus fokus pada elemen utama.

“Sebutkan elemen penting yang ingin ditonjolkan, seperti objek utama, latar belakang, suasana, dan warna. Gunakan deskripsi visual yang mendetail tentang bentuk, ukuran, warna, dan tekstur dari setiap elemen,” ujar Satrio.

Menurut Satrio, perlu menggunakan bahasa yang jelas dan terstruktur. “Hindari kata-kata ambigu atau terlalu umum. Gunakan kalimat yang terorganisir untuk memberikan struktur yang logis,” ucapnya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Membawa Spirit para Sufi ke Era Artificial Intelligence

Ditambahkan Satrio, perlu disertakan juga deskripsi tentang suasana yang diinginkan, seperti damai, misterius, futuristik, atau megah. “Gunakan kata-kata yang menggambarkan perasaan, seperti hangat, dramatis, atau menenangkan,” lanjutnya.

Satrio mengungkapkan, bagus juga jika memasukkan gaya artistik atau estetika yang diinginkan.

“Seperti surrealistik, realistis, impresionistik, atau cyberpunk. Sebutkan juga elemen tambahan, seperti kontras tinggi, pencahayaan dramatis, atau gaya minimalis,” sambungnya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Forum Esoterika dan Enam Prinsip Emas Spiritualitas di Era Artificial Intelligence

Ditegaskan Satrio, penting menghindari kerumitan yang berlebihan. “Jangan mencoba memasukkan terlalu banyak elemen atau detail yang saling bertentangan, karena bisa membingungkan AI,” katanya.

Satrio menekankan pentingnya fokus pada elemen kunci yang benar-benar penting bagi hasil akhir. Selain itu, tak ada salahnya kreator bereksperimen.

“Cobalah beberapa variasi prompt untuk melihat hasil yang berbeda. Evaluasi hasilnya dan sesuaikan prompt berdasarkan apa yang kurang atau ingin ditambahkan,” tutur Satrio. Contoh: Jika hasil kurang dramatis, tambahkan deskripsi tentang pencahayaan atau warna.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Malam yang Kudus

“Tambahkan elemen kecil yang memperkaya lukisan, seperti burung di langit, dedaunan berguguran, atau genangan air,” ujar Satrio. ***

Halaman:

Berita Terkait