Datangnya Era Melukis dengan Artificial Inteligence
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 November 2022 07:55 WIB
Oleh Denny JA
ORBITINDONESIA - “Saya bermimpi melukis, kemudian saya melukis mimpi saya.” Ini kalimat yang dikatakan oleh salah satu pelukis raksasa Van Gog.
Semasa hidupnya, 1882-1885, Van Gogh sudah mengekspresikan mimpinya dalam lebih dari 900 lukisan. Namun ia hanya berhasil menjual satu lukisan saja semasa hidupnya, berjudul Red Vanyard at Arles.
Lukisan itupun dibeli oleh keluarga dari sahabatnya sendiri, Anna Boch.
Baca Juga: Denny JA: Ada Dua Arus Besar Cara Beragama, Yaitu Pemurnian Agama dan Sinkretisme
Van Gogh hidup dalam kondisi yang melarat. Gaya melukis Van Gogh tidak populer di zamannya. Tapi Van Gogh bersikeras tetap melanjutkan gaya lukisannya sendiri, walau tak ada yang membelinya.
Van Gogh hanya ingin mengekspresikan dirinya. Ia hanya tergerak untuk melukis mimpinya.
Kini, 140 tahun setelah kematiannya, lukisan Van Gogh termasuk yang paling mahal yang pernah terjual.