Datangnya Era Melukis dengan Artificial Inteligence
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 November 2022 07:55 WIB
Dengan ketrampilan teknis melukis yang elementer, sejauh memiliki konsep yang kuat, gabungan beberapa aplikasi lukisan itu dapat membantu.
Sayapun mengeskpresikan cinta ilahi melalui lukisan gaya Van Gogh. Berbeda dengan Van Gogh, saya tak mulai melukis dari kanvas yang kosong. Saya melukisnya di atas kanvas yang sudah bercorak dengan bantuan aplikasi lukisan.
Baca Juga: Denny JA: Negara yang Kuat dan Bersih Butuh Polisi yang Juga Kuat dan Bersih
Di atas lukisanpun, saya bubuhkan potongan puisi, yang menyatu dengan gagasan utama lukisan.
Maka ada empat karakter utama jenis lukisan yang saya beri nama LUKISAN ESAI.
Pertama, ini jenis lukisan hibrida. Yaitu lukisan yang dibantu oleh aplikasi digital, artificial inteligence. Goresan manual pelukis, kuas, warna dan tarikan garis tangannya, menjadi finishing touch saja dari lukisan itu. Katakanlah ini gabungan lukisan aplikasi dan manual, hibrida.
Kedua, pesan utama lukisan juga diekspresikan dalam bentuk potongan puisi. Dalam lukisan itu, di atas kanvas, hadir teks puisi.
Baca Juga: LSI Denny JA: Kepercayaan Publik kepada TNI Lebih Tinggi Dibanding ke Kepolisian
Ketiga, tak hanya isi puisi, tapi juga pemilihan huruf dan warna teks puisi itu menyatu dengan lukisan. Secara grafis, teks puisi itu menjadi bagian harmoni dari lukisan.
Keempat, judul lukisan tidak berada di luar kanvas. Judul lukisan tercantum dalam kanvas berupa potongan puisi itu sendiri.