Sunday, Jan 26, 2025
Puisi

Cerpen Rusmin Sopian: Perempuan Kiriman Tuhan 

image
Ilustrasi - perempuan kiriman Tuhan (Foto: Istimewa)

Markudut pun mengikuti jejak langkah perempuan itu. Rasa penasaran yang ada dalam otak kanannya membuat dia mengikuti langkah perempuan itu. Setidaknya dia ingin menjawab rasa penasarannya. 

Markudut amat kaget. Jantungnya hampir copot. Perempuan itu masuk dalam sebuah diskotik. Sebuah tempat yang dulu sering dikunjunginya saat kantongnya masih tebal.

Senja itu menjelang magrib, saat segerombolan camar sedang menari-nari di langit yang biru, Markudut melihat perempuan itu menatap senja dari balik jendela rumahnya. 

Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Tuhan yang Telanjang

Tampaknya perempuan itu asyik menikmati senja yang sedang bercengkrama dengan warna-warni pelangi di ujung langit. Sebuah karya yang maha agung dari Sang Pencipta.

"Sepertinya senja memiliki arti khusus bagi Mbak," sapa Markudut membuka pembicaraan.

Perempuan itu kaget dengan sapaan Markudut. Namun seraut senyuman ditebarkannya dari wajah cantiknya. Seolah-olah ingin menutupi keresahan hatinya.

Baca Juga: CERPEN: Wanita yang Berjuang Demi Pacarnya yang Dipecat

"Eh, Mas. Sudah baikan badannya, Mas," ujar perempuan itu.

"Alhamdulillah. Terima kasih atas bantuan mu Mbak. Kalau nggak ada pertolongan Mbak, mungkin saya sudah berhadapan dengan ulat-ulat tanah dan menjadi mayat tanpa identitas yang bisa dijadikan kelinci percobaan para ahli," sahut Markudut.

"Sebagai manusia kita harus saling mengasihi dan tolong menolong. Saya buatkan kopi, ya," ujar perempuan itu.

Baca Juga: Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang yang Filosofis

Tekad Markudut  untuk menyunting perempuan itu tampaknya sudah bulat. Perempuan itu adalah perempuan yang didambakannya. Bagaimana tidak, ditengah keresahan jiwanya, dia mampu menjadi pahlawan bagi orang lain meskipun sejuta derita tertanam dalam hidupnya. 

Halaman:

Berita Terkait