DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Sutiono: Rimba Leluhur yang Dijual Murah

image
Ilustrasi hutan tropis yang asri (Foto: Satrio)

ORBITINDONESIA.COM - Di bawah naungan hijau yang tak pernah pudar,
Rimba yang rimbun tak pernah meminta, hanya memberi
Namun para tangan serakah datang menjualnya, 
Seharga kilauan yang cepat sirna tanpa bekas

Wahai para badut yang haus dan kelaparan
Apakah harga tanah leluhurku,
Hanya secuil kekayaan sesaat?
Sedangkan akar-akar nan kokoh yang kau cabut,
Adalah jiwa anak cucumu yang terenggut.

Wahai, perkutut liar
Ingatlah, hutan bukan toko pegadaian,
Ia adalah titipan yang selalu dijaga
Bukan milikmu seutuhnya

Baca Juga: Pembacaan Puisi di Ruang Publik: Era Baru Dunia Sastra Bangka Selatan 

Rimba yang kau gadaikan hari ini,
Adalah hidup yang tak lagi bertepi 
Dan hanyut dalam hamparan kabut
Terlihat namun tidak dapat dirasakan

Bangka Selatan, Januari 2025

 

Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Waktu Berganti Asa Bergulir 

*Sutiono adalah Kepala Sekolah SMKN 1 Tukak Sadai Bangka Selatan

Berita Terkait