Catatan Denny JA: Inilah Pentingnya Membuat Dokumentasi Sebuah Gerakan
- Selasa, 17 Desember 2024 06:59 WIB
Dapat dicuplik contoh tiga puisi esai yang dimuat dalam buku itu, untuk menggambarkan drama isu sosial dan true story yang dikisahkan
Berikut ringkasan tiga puisi yang paling dramatis dari koleksi tersebut:
Puisi berjudul Sapu Tangan Fang Yin, karya Denny JA. Puisi ini menggambarkan trauma mendalam Fang Yin, seorang perempuan Tionghoa korban kerusuhan Mei 1998 di Indonesia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Donald Trump Menang? Dan Apa Efeknya Buat Indonesia?
Ia diperkosa secara brutal oleh segerombolan perusuh, meninggalkan luka fisik dan batin yang mendalam.
Dalam pelariannya ke Amerika Serikat, ia membawa selembar sapu tangan yang menjadi saksi bisu air mata dan penderitaannya.
Meski sudah berlalu 13 tahun, Fang Yin terus bergulat dengan kenangan pahit itu. Pada akhirnya, ia mencoba membakar sapu tangan tersebut, sebagai simbol pembebasan dari masa lalu.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Neuroscience, Samudra Spiritualitas Berakar di Saraf Manusia
Namun, ia menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari penerimaan, doa, dan keberanian untuk berdamai dengan masa lalunya .
Juga puisi esai berjudul Manusia Gerobak. Puisi ini menceritakan kehidupan Atmo, seorang pemulung yang tinggal di gerobak bersama keluarganya di Jakarta.
Dalam perjuangannya mengumpulkan sisa-sisa kehidupan kota, tragedi menimpa: anak bungsunya, Mawar, meninggal dunia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Lima Prinsip Hidup Bahagia dan Bermakna
Atmo harus menghadapi kenyataan pahit membawa jenazah anaknya dengan gerobak karena tak mampu membayar biaya pemakaman.