Tiga Warga China yang Ditahan di Amerika Serikat Kembali ke Tiongkok
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 29 November 2024 05:57 WIB
Ketiganya yaitu Xu Yanjun yang ditangkap di Belgia pada 2018 dan kemudian dihukum 20 tahun penjara karena tuduhan pencurian rahasia dagang; Ji Chaoqun yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara juga karena tuduhan spionase terkait informasi penerbangan dan satelit dan Jin Shanglin, mantan mahasiswa doktoral di AS yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada Juli 2022 karena pornografi anak.
Sebagai gantinya, pemerintah AS telah mengumumkan bahwa tiga warga Amerika telah dibebaskan dari tahanan di China.
Ketiganya adalah John Leung, seorang warga Hong Kong-Amerika yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pemerintah China karena spionase dan telah ditahan selama tiga tahun; Kai Li, pengusaha Amerika yang juga dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena spionase sektor pertahanan dan sudah ditahan selama delapan tahun; dan Mark Swidan, pengusaha, artis, dan fotografer Amerika yang dijatuhi hukuman mati karena perdagangan narkoba dan telah ditahan selama 12 tahun. Ketiganya sudah berada di dalam pesawat untuk kembali ke AS saat pengumuman itu dilakukan.
Baca Juga: Memahami Beda Upacara Minum Teh ala China dan Jepang dan Filosofinya
Pertukaran tahanan tersebut dianggap menjadi terobosan diplomatik yang langka antara kedua negara khususnya dalam tujuh pekan sebelum berakhirnya masa jabatan Presiden Biden.
Gedung Putih menyebut Presiden AS Joe Biden meminta agar warga negara Amerika yang ditahan dengan cara yang salah dikembalikan ke AS ketika Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada sela-sela KTT APEC Peru, pada pertengahan November.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mendorong pembebasan ketiga warga AS itu saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di New York pada September 2024.
Baca Juga: Pemerintah China Kecam AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong Pasca Hukuman Penjara untuk 45 Aktivis
Setelah pengembalian ketiga warga AS tersebut, AS pun menurunkan peringatan perjalanan ke China.
Pada 2023, Departemen Luar Negeri AS menaikkan peringatan perjalanannya ke China daratan dari level 2 "exercise increased caution" (meningkatkan kewaspadaaan) menjadi level 3 "reconsider travel" (mempertimbangkan ulang perjalanan" karena "penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang, termasuk yang terkait dengan larangan keluar dan risiko penahanan yang keliru".
Sekarang, peringatan itu direvisi dari "level 3" menjadi "level 2" meski masih mencakup penyebutan larangan keluar. ***
Baca Juga: China Perluas Kebijakan Bebas Visa Hingga Mencakup 38 Negara