DECEMBER 9, 2022
Internasional

Imigran di AS Bersiap Hadapi Deportasi Massal oleh Donald Trump yang Mulai Berkuasa Januari 2025

image
Donald Trump (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Para imigran di Amerika Serikat (AS) sedang bersiap untuk menghadapi deportasi massal, yang mereka perkirakan akan terjadi setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mulai berkuasa pada Januari mendatang, menurut laporan The New York Times (NYT).

Sebelumnya, Donald Trump menyatakan, ia bermaksud menerapkan program deportasi massal terhadap migran tidak berdokumen, yang melibatkan pemberlakuan keadaan darurat dan penggunaan aset militer.

Menurut pemberitaan tersebut, para migran secara aktif menghubungi pengacara imigrasi dan berpartisipasi dalam semua jenis pertemuan organisasi nirlaba yang mengangkat topik migrasi dan deportasi. Dengan kata lain, warga berupaya mengambil segala tindakan untuk melindungi diri mereka dari program deportasi massal yang dijanjikan Donald Trump.

Baca Juga: Diduga Menjadi PSK di Bali, Perempuan Asal Uganda Afrika Berwajah Manis Ini Dideportasi Imigrasi

Disebutkan bahwa orang-orang yang memiliki kartu hijau (lotere visa AS) ingin menjadi warga negara sesegera mungkin.

Sementara orang-orang dengan status hukum yang tidak jelas atau yang memasuki negara tersebut secara ilegal mengalami kesulitan untuk mengajukan permohonan suaka karena petisi perlindungan terhadap deportasi mereka masih dalam proses, menurut NYT.

NYT memberitakan bahwa para migran yang menjalin hubungan dengan warga negara AS berusaha untuk segera menikah, yang akan memberi mereka hak untuk mengajukan kartu hijau.

Baca Juga: Presiden Terpilih AS Donald Trump Bakal Kerahkan Militer untuk Deportasi Massal Imigran Ilegal

Sebelumnya, NBC News melaporkan bahwa setidaknya terdapat 4 juta keluarga yang bisa terpecah di Amerika Serikat jika Trump menerapkan rencananya untuk melakukan deportasi massal terhadap mereka yang memasuki negara itu secara ilegal.

Deportasi massal telah menjadi salah satu tema utama kampanye pemilu Trump. Pada masa jabatan pertamanya, Trump telah mengumumkan keadaan darurat untuk mengarahkan dana Pentagon (Departemen Pertahanan AS) guna membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.***

Berita Terkait